Rabu, November 07, 2007

"""SEBUAH PERJALANAN"""

Kepada Sebuah Lentera
pagi ini kusambut dengan geliat enggan,

dengan mataku yang malas,
dan dera nafas-nafas kelelahan.
kusambut pagi ini dengan sebentuk kegamangan,
bukan karena tubuh ini rapuh,
atau semangat hidup yang terkikis oleh beratnya hidup.
kurasakan kegamangan ini,
karena sebuah lentera yang berkelip malam itu,
pada mimpi dan melambungkan
harapan yang selama ini gelap,
pada padang-padangnya yang kering,
liar dan tak bertuan.
aku sambut dengan kegamangan pagi ini,
untuk sebuah kerinduanku kepada
lentera malam, kepada mimpi-mimpinya
yang melepaskan aku dari beban kenyataan ini.
kepada sebuah lentera,
aku lambaikan tangan-tangan harapan,
akan kasih dan cinta yang tulus,
jauh dan tiada nilai kepalsuan bercokol.
kepada pagi, kepada mataharinya,
aku hanya berkedip, menunduk malas,
karena tak kujumpai lagi sebuah lentera,
karena sebuah terang yang besar,
seringkali menindas dan melupakan darimana
aku beranjak mencari hidup dan bara kecintaan ini.

Read More..

Senin, Oktober 22, 2007

Hepatitis b

Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.
Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis. Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya.Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.
Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang diterima terkena reaktif Hepatitis, Sipilis terlebih-lebih HIV/AIDS.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.

Read More..