Minggu, Oktober 10, 2010

Calon suamiku



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Dear calon suamiku…

Apa kabarnya imanmu hari ini? Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur karena dapat menatap kembali fananya hidup ini? Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai Calon Suamiku…

Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.

Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku.

Bagian terapuh diriku, namun aku tahu jawabannya.

Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya.

Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu, menemani harimu.

Calon suamiku…

Entah dimana dirimu sekarang.

Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku.

Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.

Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan.

Semoga sama halnya dengan dirimu.

Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang dapati.

Aku masih haus akan ilmu.

Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, suamiku.

Wahai calon suamiku…

Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat.

Namun nanti, setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh. Aku ini pencemburu berat.

Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela.

Aku harap begitu pula dirimu.

Pernah suatu ketika aku membaca sebuah kisah;

“Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri. Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu.

Aku sempat kecewa dan protes.

Betapa tidak adilnya ini.

Namun kemudian kaktus itu berbunga, sangat indah sekali.

Dan ulatpun tumbuh dan beruba menjadi kupu-kupu yang teramat cantik.

Itulah jalan Allah, indah pada waktunya.

Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.”

Aku yakin kaulah yang kubutuhkan, meski bukan seperti yang aku harapkan.

Calon suamiku yang di rahmati Allah…

Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita.

Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih.

Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita,

Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah SWT.

Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman.

Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.

Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku…

Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata.

Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Itulah yang kini kuhadapi.

Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Wassalamu’alaikum Warahamtullahi Wabarakatuh…

Read More..

Duhai calon pendampingku


Assalammu’alaikum Wr… Wb…


Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care…
Allah selalu bersama kita


Ukhtiku…

Masihkah menungguku…?


Hm… menunggu, menanti atau whatever-lah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?!

Menunggu…

Hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang ‘istimewa’

Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa

Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu

Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat

Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan-Nya,

melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu,

atau sekadar merenungi kembali hal yang telah terlewati

Eits, bukan berarti melamun sampai angong alias ngayal dengan pikiran kosong

Karena itu justru berbahaya, bisa mengundang makhluk dari ‘dunia lain’ masuk ke jiwa


Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu

Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih

Ngejomblo itu nikmat. ^o^


Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif

Mumpung waktu kita masih banyak luang

Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga

Jadi waktu kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak

Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak


Karenanya wahai bidadari dunia…

Maklumilah bila sampai saat ini aku belum datang

Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda

Tapi persoalan yang mendera bangsa ini kian banyak dan kian rumit

Begitu banyak anak tak berdosa yang harus menderita karena busung lapar, kurang gizi, lumpuh layuh hingga muntaber

Belum lagi satu per satu kasus korupsi tingkat tinggi yang membuktikan bahwa negeri ini ’sarang tikus’

Ditambah lagi bencana demi bencana yang melanda negeri ini

Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit

Namun seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah kemuliaan Memberi di saat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik

Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri


Ukhtiku…

Di mana pun engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah

Telah kulihat wajahmu dan aku mengerti, betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku di dalam hari-harimu
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu

Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang

Karena jalan ini masih panjang

Banyak hal yang menghadang

Hatiku pun melagu dalam nada angan

Seolah sedetik tiada tersisakan

Resah hati tak mampu kuhindarkan

Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan

Karang asaku tiada ‘kan terkikis dari panjang jalan perjuangan, hanya karena sebuah kegelisahan

Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan

Keputusan besar untuk datang kepadamu


Ukhtiku…

Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu

Percayalah pada-Nya, Yang Maha Pemberi Cinta,
bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir
Yakinlah…saat itu pasti ‘kan tiba

Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu

Karena kecantikan hati dan iman yang dicari

Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu
Karena aura keimananlah yang utama

Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga, merasuk dan menembus relung jiwa


Wahai perhiasan terindah…

Hidupmu jangan kau pertaruhkan, hanya karena kau lelah menunggu.

Apalagi hanya demi sebuah pernikahan.

Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik.

Seperti Kota Iraq yang dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil

Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup

Pasrahkan inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu

Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah di shalat malammu

Pulanglah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya

Jika memang kau tak sempat bertemu diriku,
sungguh…itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci
Dan kau terpilih menjadi Ainul Mardhiyah di jannah-Nya


Ukhtiku…
Skenario Allah adalah skenario terbaik

Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita

Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang,
merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya
Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita


Ukhtiku…

Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah ‘kan menjelang jua

Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan

Apa kabarkah kau disana?

Lelahkah kau menungguku berkelana?

Lelahkah menungguku kau disana?

Bisa bertahankah kau disana?

Tetap bertahanlah kau disana…

Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu

Bila waktu itu telah tiba,

kenakanlah mahkota itu,

kenakanlah gaun indah itu…

Masih banyak yang harus kucari, ‘tuk bahagiakan hidup kita nanti…


Ukhtiku…

Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir

Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera, kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang

Cinta membuat hati terasa terpotong-potong

Jika di sana ada bintang yang menghilang, mataku berpendar mencari bintang yang datang

Kalau memang kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang…


Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat

Dan mendo’akanmu agar kau selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik dari-Nya

Aku tak pernah berharap, kau ‘kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini

Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup

Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini

Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau ‘tuk dikagumi

Akulah orang yang ‘kan selalu mengagumi, mengawasi, menjaga dan mencintaimu


Ukhtiku…

Saat ini ku hanya bisa mengagumimu, hanya bisa merindukanmu

Dan tetaplah berharap, terus berharap

Berharap aku ‘kan segera datang

Jangan pernah berhenti berharap,

Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup


Bila kau jadi istriku kelak,
jangan pernah berhenti memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu

Tunjukkan padaku kau ‘kan selalu mencintaiku

Hanya engkau yang aku harap

Telah lama kuharap hadirmu di sini

Meski sulit, harus kudapatkan

Jika tidak kudapat di dunia… ‘kan kukejar sang Ainul Mardhiyah yang menanti di surga


Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat, aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu

Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku, pelarian perasaanku dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku

Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti…

Apa yang akan ku hadapi

Dan apa yang harus kucari dalam hidup

Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini, untuk dirimu yang selalu bijaksana

Aku goreskan syair sederhana ini, untuk dirimu yang selalu mempesona

Memahamiku dan mencintaiku apa adanya

Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku dan bagimu

Semoga…


Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu

Kau teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu

Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti

Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati

Begitu indah kau tercipta bagi Adam

Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa

Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak bisa aku miliki

Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak bisa aku miliki
Sumber:alfiyandi.wordpress.com

Read More..

Rabu, Oktober 06, 2010

Indahnya malam pertama


Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh


ini ada note yg ditag seorang teman, dibca ya..


=====

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...

Tuk merenungkan indahnya malam pertama

Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata

Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara

Hari itu...mempelai sangat dimanjakan

Mandipun...harus dimandikan

Seluruh badan Kita terbuka....

Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .

Tak Ada sedikitpun rasa malu...

Seluruh badan digosok Dan dibersihkan

Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan

Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...

Itulah sosok Kita....

Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,

Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih


Kain itu ....jarang orang memakainya..

Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan

Wewangian ditaburkan ke baju Kita...

Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan

Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita

Keranda pelaminan... langsung disiapkan

Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga

Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul

Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga

Serta rasa haru para handai taulan

Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir

Akad nikahnya bacaan talkin...

Berwalikan liang lahat..

Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan

Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... . . Tiba masa pengantin..

Menunggu Dan ditinggal sendirian...

Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan

Malam pertama bersama KEKASIH..

Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah

Di kamar bertilamkan tanah..

Dan ketika 7 langkah tlah pergi....

Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...

Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...

Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....

Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....

Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... ..

Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima

Kita sungkan sekali meneteskan air mata....

Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..

Atau melemparkan dirimu ke neraka..

Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...

Tapi....tapi .....sudah pantaskah sikap kita selama ini...

Untuk disebut sebagai ahli syurga

Baca jika anda ada masa /waktu untuk ALLAH.

Bacalah hingga habis.

Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi anugerah untuk

membaca terus hingga ke akhir.


ya ALLAH, bila saya membaca notes ini, saya pikir saya tidak ada waktu untuk

ini....

Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar bahwa pemikiran semacam inilah yang ....

Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini.


Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari Jum'at......

Mungkin malam JUM'AT?

Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?

Kita suka ALLAH pada masa kita sakit.....

Dan sudah pasti waktu ada kematian...


Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu

bekerja atau bermain?

Karena...

Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri

tanpa bergantung padaNYA.


Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka... ...

Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang

paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)


Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan

kepada kita.

DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.

ALLAH

Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku

IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.

TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.

Susah vs. Senang

Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?


Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar

kembali?

Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita bangga mem "forward"

kan email yang tak senonoh?

Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.

Solat adalah yang terbaik.... Tidak perlu bayaran , tetapi ganjaran lumayan.

Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAH

setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.


Tidakkah lucu bila seseorang berkata "AKU BERIMAN PADA ALLAH" TETAPI

SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also "believes" in ALLAH ).


Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan email lawak yang

akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali., tetapi bila anda

mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10 kali untuk

berkongsi?


Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai mengirim pesan ini anda

tidak akan mengirim kepada semua rekan anda karena memikirkan apa

tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti apakah mereka suka atau

tidak?.


Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau akan tanggapan orang

kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap anda.


Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini kepada semua rekan mereka

di rahmati ALLAH.


===

http://www.hame.co.nr/

Read More..

Kecantikan wanita ada pada kesederhanannya...


Bismillah..


Apa yang ada dalam pikiran kita atau orang lain ketika melihat entah di jalan atau dimanapun, berdiri tiga orang wanita.


Wanita yang pertama mengenakan pakaian dengan bahan dan motif yang indah, tak lupa di leher, telinga dan jemarinya menempel berbagai macam perhiasan. Rambutnya tergerai indah, hitam lurus dan seperti sering di Hair Spa.


Wanita kedua mengenakan jilbab dan kerudung yang juga terbuat dari motif yang indah dipandang mata. Teriknya sinar matahari membuatnya mengenakan kacamata hitam, perhiasan yang dikenakannya memang tak mencolok, hanya ada kalung, gelang dan sebuah cincin di jarinya dan cincin itu adalah tanda bahwa wanita tersebut telah menikah. Tas bahunya pun terbuat dari kulit asli dan penuh ukiran yang bagus.


Sedangkan wanita terakhir ditengah terik matahari, terlihat wajahnya penuh dengan keringat yang mengucur, matanya pun terlihat kering karena tersengat cahaya matahari. Dia mengenakan pakaian dengan bahan katun biasa tak bermotif, tas bahunya hanya terbuat dari kulit biasa yang sering dijual di pasar tradisional. Pandangannya tertunduk meski debu jalanan tak berhenti menempanya.


Dari tiga wanita tersebut, manakah yang akan lebih menarik perhatian para pengguna jalan yang melewatinya?


Secara logika, pastilah wanita pertama yang akan mendapat perhatian terbanyak, jika wanita itu telah berlalu dan tersisa dua wanita, maka perhatian terbanyak akan beralih pada wanita kedua, dan jika wanita kedua pun berlalu hingga tertinggalah wanita ketiga, mungkin tak akan ada yang mau meliriknya lagi.


Ukhti fillah, tapi tahukah kita jika diantara ketiga wanita tersebut siapa yang paling mulia di sisi Allah? Ya…wanita yang paling dilihat Allah dan mendapat kemuliaan disisiNya adalah wanita ketiga. Kenapa?


Secara lahir, kecantikan seorang wanita memang dilihat dari bentuk rupanya, dan secara batin kecantikan seorang wanita dilihat dari akhlaknya. Tapi kecantikan lahir dan batin seorang wanita terletak pada kesederhaannya. Sederhana dalam berpakaian dan menghias diri serta sederhana dalam bersikap sehingga tidak timbul sesuatu yang berlebih-lebihan. Sesunugguhnya Allah tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan, dan wanita yang paling mulia di sisi Allah adalah yang tidak sombong dengan kelebihan dirinya serta mampu menjaga apa yang sudah Allah karuniakan padanya. Wanita yang ketiga jika dilihat secara kasat mata memang tak kelihatan cantik, tapi itulah yang membuatnya terhindar dari fitnah dan terjaga dari hal-hal yang mampu melecehkan dan menjatuhkan kehormatannya sebagai wanita. Seorang pencuri tidak akan tergiur dengan kotak hitam penuh debu padahal di dalamnya tersimpan permata indah dan mahal, tetapi pencuri akan lebih tertarik dengan kota penuh ukiran indah padahal di dalamnya hanya emas imitasi. Begitupun dengan wanita, wanita yang sederhana namun kehormatannya akan lebih terjaga daripada wanita yang senang bersolek padahal dirinya rawan dengan kejahatan manusia.


Ukhti fillah, terkadang ada rasa miris dan tidak enak, kala kita berdekatan dengan artis atau wanita cantik di sekitar kita. kita sering tidak percaya diri dengan keadaan apa yang kita punya sehingga itu merendahkan apa yang telah Allah berikan pada kita.


“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” QS.Ali Imran 139


“Wahai anak Adam, sesungguhnya kami telah menganugerahkan kepada kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian yang indah sebagai perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian inilah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” QS.Al A’raf 26


Karena itu ukhti fillah, bukanlah pakaian dengan kain termahal dihiasi motif indah serta perhiasan yang menyilaukan mata bagi yang melihatnya dinamakan wanita cantik. Tapi wanita cantik adalah yang menyederhanakan diri ditambah dengan akhlak yang baik, sehingga aura keindahan itu akan terpancar dengan sendirinya. Dan hanya mata orang-orang berimanlah yang mampu menangkap keindahan itu.


Maka ukhti fillah, ketika kita tak punya pakaian indah dan perhiasan yang mahal, janganlah bersedih hati. Karena di mata Allah dan para penghuni langit, dengan jilbab yang kita kenakan meski sederhana, kitalah yang paling cantik. ^_^


Wallahualam bish shawab


http://penulishati.multiply.com/journal/item/249/Kecantikan_wanita_ada_pada_kesederhanannya...

Read More..

Minggu, Juni 06, 2010

Awal Penciptaan

Bismillahirrohmanirrohiim… Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokaatuh. Segala puji bagi Allah, shalawat, serta salam semoga dilimpakan kepada Rasulullah, keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Semoga Allah Memberikan Taufik Awal penciptaan, sebuah masa sebelum Adam sendiri diciptakan, adalah tema yang menggetarkan hati. Semoga Allah memberikan Taufik-Nya kepada kita dalam memahami tema ini. Semoga Allah membukakan pintu ilmu-Nya dan memberikan limpahan karunia-Nya. Semoga Allah memberikan taufik kepada Anda semua hingga dapat menerima penjelasan ini dengan hati yang suci dan jernih. Amin. Kisah tentang awal jagad raya memanggil setiap hati yang keras dan kasar untuk kemudian luluh dan dapat mendengar, insya Allah. Namun, itu semua dapat terjadi dengan satu syarat: kita dapat menerimanya dengan baik. Marilah kita bersama-sama membahas kondisi jagad raya sebelum adanya makhluk yang tercipta, sebelum adanya para nabi, sebelum hadirnya Adam, sebelum adanya langit dan bumi. Mari kita mulai! Hanya Allah Apa yang ada sebelum Adam, sebelum malaikat, sebelum jin, sebelum para nabi, sebelum ada langit dan bumi, sebelum ada awan, seblum ada pasir, sebelum ada laut, dan seterusnya, dan seterusnya? Apa yang ada sebelum semuanya ada? Satu jawaban yang dapat terucap dari semua mulut dengan suara yang bulat: “Hanya Allah yang ada”. Inilah keyakinan yang harus tertanam di dalam hati. Kalimat inilah yang akan menguatkan keyakinan anda sehingga anda dapat merasakan kekuasaan dan keagungan Allah. Lihatlah dirimu, wahai orang yang memiliki banyka kekurangan dan lemah, wahai orang yang tidak memiliki daya dan kekuatan. Sungguh, “Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya ” Al-An,am [6]: 91). Wahai saudaraku tercinta! Apakah yang tidak ada sama sekali sesuatu yang berbekas dihati anda? Allah berfirman, “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy, Dia mengetahui apa yang mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan apa yang turun dar5i langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersana kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hadid [57]: 4) Apabila bacaan anda terhadap ayat ini dipenuhi dengan pemahaman dan penghayatan akan makna yang terkandung di dalamnya, maka anda akan menarik nafas dalam-dalam seraya berucap “ La ilaha illallah” --- ucapan yang lahir secara spontan dari lubuk hati anda. Penghayatan semacam ini tidaklah terjadi pada sendiri dalam berinteraksi dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Akhir kata dari pembahasan tentang ‘awal penciptaan’ terangkum dalam kalimat berikut, “Hanya Allah yang ada sebelum semua ada. Segala sesuatu yang ada dan terjadi semata-mata berkat keagungan Allah”. Semoga anda dapat memegang prinsip ini. Segala hal yang anda lihat di sekeliling, baik itu berupa manusia, alam semesta, matahari, bulan, dan teknologi canggih sekali pun, yakinilah bahwa semua itu pada mulanya tiada! Sungguh, hanya Allah yang ada. Di Manakah Rabb Kita? Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya, dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya, bahwa seorang sahabat pernah bertanya kepada Nabi, “Di manakah Tuhan kita sebelum langit dan bumi tercipta?” Nabi menjawab, “Allah berada di awan dan tidak ada suatu apa pun bersama-Nya.” Itulah hakikat yang agung. Kita semua ada karena di- “ada”- kan. Sungguh salah orang yang menganggap bahwa manusia adalah ‘asal’. Kita hanya penghuni yang baru saja mendiami bumi ini. Tentu saja semua tahu bahwa penghuni bukanlah pemilik. Karena itu, kita semua sangat membutuhkan raja para pemilik, yaitu Allah. Lalu apa maksud kata “awan” dalam jawaban Nabi kepada sahabat tadi? Maksudnya adalah sebuah kondisi yang tidak dapat di tangkap,digambarkan, atau dibayangkan oleh akal. Allah hanya sendiri tanpa ada sesuatu yang lain. Sungguh kasihan engkau, wahai akal! Bagaimana mungkin engkau bisa menangkap maksud “Allah hanya sendiri”? Sungguh, itu merupakan sebuah maksud yang tidak dapat di tangkap oleh segala jenis akal dan pikiran. Mungkinkah sebuah gelas menampung air samudera? Tentu tidak mungkin. Allah benar-benar tidak dapat di kiaskan. Yang Pertama. . . Imran Ibnu Hushain, memberitkan bahwa serombongan orang dari Yaman menghadap Rasulullah dan menyampaikan pertanyaan, “Wahai Rasulullah, kami datang untuk menimba ilmu agama. Izinkanlah kami bertanya kepadamu tentang awal dari segala sesuatu di alam raya ini.” Rasulullah menjawab, “Allah telah ada sebelum selain-Nya ada. Allah telah ada sebelum semuanya ada.” Wahai saudaraku tercinta! Hayatilah hadist ini dan hadist sebelumnya! Ingatlah selalu bahwa “hanya Allah sendiri”! tanamkanlah dalam perasaan dan pikiranmu! Tengoklah ke belakang lebih jauh, cobalah dan hayatilah! Lalu bacalah ayat berikut dengan sepenuh hati: “Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat di sebut?” (Al-Insan [76]: 1) Dapatkah anda memahami apa yang saya maksudkan dengan meresapi dan menghayati? Kita semua, umat manusia, ketika berpikir tentang sesuatu, hanya menggunakan kacamata filsafat saja. Namun, ketika berurusan dengan aplikasi dan praktik, tiba-tiba kita menjadi lupa. Bisakah kita mengingat sebuah masa ketika diri kita menjadi lupa, sebelum menjadi sesuatu yang layak di sebut? Allahlah yang kemudian mewujudkan kita. Bersyukurlah atas nikmat ini, nikmat wujud! Bagaimana mungkin kita dapat menyombongkan diri kepada Allah yang telah mewujudkan kita? Ketika anda tidak melakukan ruku dan sujud, tidakkah anda merasa bahwa hal itu merupakan sebentuk kesombongan kepada Sang Pencipta? Kebenaran yang Harus tertanam Allah berfirman, “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit di gulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Az-Zumar [39]: 67) Dan ayat lain juga disebutkan: “(Yaitu) pada hari ketika kami menggulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” (Al-Anbiya’ [21]: 104) Perhatikan ilustrasi berikut. Jika seorang bayi diletakkan duduk di samping seekor singa, apa yang kira-kira akan dilakukan bayi tersebut? Tentu dia akan bermain dengan singa atau barangkali akan memasukkan tanannya ke mulut singa itu. Dia tidak akan merasa takut karena dia tidak mengetahui apa itu singa serta tidak tahu apa yang mungkin dilakukan olehnya. Karena ketidaktahuannya itu, dia tidak memperlakukan singa sebagaimana mestinya. Sungguh, Allah tidak akan diumpamakan dengan apa pun. “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan peragungan yang semestinya” (az-Zumar[39]: 67). Berbeda dengan bayi tadi, orang yang berakal pasti mengetahui kekuatan dan kemampuan singa. Kira-kira, kapankah kita akan sampai pada derajat kejantanan berpikir? Bukan hanya kejantanan gender. Kita semua tahu bahwa setiap jantan adalah lelaki. Namun tidak semua lelaki itu jantan. Saudaraku tercinta! Tidak semua kebenaran dapat tertanam meski sering diulang di lisan. Mengimaninya sepenuh hati dan mewujudkannya dengan amal yang benar, hanya dengan dua hal itulah kebenaran bisa diresapi. Dan Mimbar Pun Bergetar. . . Abdullah Ibnu Umar menceritakan bahwa suatu hari, dia melihat Rasulullah naik mimbar dan berseru dengan suara lantang sambil membaca ayat: “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan peragungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit di gulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (az-Zumar[39]: 67) Lalu, dengan suara yang semakin lantang dan tangan yang menunjuk-nunjuk, Nabi bersabda: “Allah memuji diri-Nya sendiri; Aku adalah Maha Raja, Aku adalah Maha Perkasa, Aku adalah Maha Kuat, Aku adalah Maha Kuasa, Aku adalah Maha Penyusun segala, Aku adalah yang Maha Awal, Aku adalah Maha Akhir.” Nabi masih terus menyebut nama-nama Allah. Kemudian Ibnu Umar melihat mimbar itu bergetar karena suara Rasulullah tadi. sebuah mimbar yang terbuat dari kayu dapat bergetar karena mendengar keagungan Allah. Ia sungguh dapat bergetar dan bergerak. Anehnya, hati manusia masih saja tidak bergerak dan hanya membaca. Benda mati dapat bergerak, mengapa hati justru tidak? Apa yang terjadi pada dirimu, wahai hati kaum muslimin? Berapa banyak penghalang dan sekat yang melintang sehingga sebuah sentuhan hakiki tidak dapat mengetuk pintu hatimu. Kira-kira, apa sebabnya? Apakah yang menyebabkan benda mati justru lebih mudah tersentuh daripada hati yang dahulu kala mamapu meneteskan air mata ketika mendengar kata “Allah” ditengah sunyi? Hati yang ada saat ini adalah hati yang banyak berbuat maksiat dengan durhaka kepada orang tua, melepas jilbab, dan lalai dalam shalat. Wahai hati kaum muslimin! Jika sebuah mimbar dapat bergetar, bukankah sekarang giliran kalian? Awal dan Akhir Demikian awal alam semesta. Hanya Allah saja dan tidak ada sesuatu apapun bersama-Nya. Kira-kira, bagaimana nanti akhirnya? Sebelum berbicara tentang hal ini, kita lihat dahulu kondisi dan hal-hal yang menjadi urusan kita. Kita adalah makhluk yang mengemban misi untuk membangun bumi. Mengisi alam raya dengan aktivitas, gerakan, dan ilmu. Sebagian dari kita menganggap bumi ini laksana small village ‘kampung kecil’. Memang demikianlah adanya, sehingga manusia menyangka bahwa dia telah berhasil menundukkan bumi dan menguasainya. Disinilah peristiwa terakhir akan datang dari sang pemilik jagat raya, yaitu Allah, “Dan di tiuplah sangkakala. Maka matilah siapa yang dilangit dan di bumi ” (az-Zumar [39]: 68) Betapa lemahnya engkau, wahai manusia! Engkau menyangka bahwa segala sesuatu ada ditanganmu dan engkau mengira dirimu pemilik segala sesuatu. Namun apa yang engkau miliki laksana fatamorgana. Lupakah engkau? Bukankah telah kita katakan bahwa dirimu hanyalah penghuni dan penyewa? Bangunlah! Sesungguhnya engkau bukan pemilik. Hanya Dia, Sang Pemilik, yang menentukan berapa lama engkau akan tinggal di dunia. Maha Suci Allah! Sungguh, alam semesta ini bermula ketika Allah meniupkan ruh kepada Adam dan akan berakhir pula dengan ditiupnya sangkakala. Dunia bermula dari sebuah tiupan dan akan berakhir pula dengan sebuah tiupan.kehidupan ini sungguh sepele dan tidak sepadan dengan sayap nyamuk sekalipun. Iangatlah Dia yang ada sebelum semuanya ada! Siapakah yang memiliki kekuasaan? Siapakah yang Maha Awal dan Maha Akhir? Siapakah yang menghidupkan dan mematikan? Siapakah yang membuatmu ada dan siapakah yang menghidupkanmu kembali? Kemudian ingatlah! Ingat, siapakah anda sebenarnya? Pertanyaan yang Menggetarkan Pertanyaan yang Menggetarkan Pada akhirnya, setiap makhluk yang ada di langit dan bumi akan tersambar oleh tiupan sangkakala. Kira-kira, seperti apa sambaran itu? Semuanya akan terkena tanpa terkecuali. Hewan-hewan berkaki empat, burung-burung, ikan-ikan, manusia, jin, dan malaikat sekalipun, semua akan mati kecuali yang dikehendaki Allah. Allah akan memanggil, “Wahai malaikat pencabut nyawa! Siapakah yang masih hidup?” Ingatlah dirimu setelah datangnya pertanyaan tadi, wahai orang muslim . . .! Malaikat pencabut nyawa menjawab, “Semua telah mati kecuali Israfil, Mikail, Jibril, dan hamba-Mu ini, malaikat pencabut nyawa.” Allah memberi perintah kepada malaikat pencabut nyawa, “ Cabutlah nyawa Israfil!” Maka dicabutlah nyawa Israfil. Allah kembali bertanya, “Siapakah yang masih tersisa, wahai malaikat pencabut nyawa?” “Semua telah mati kecuali Mikail, Jibril, dan hamba-Mu ini.” Allah memerintahkan malaikat pencabut nyawa, “Cabutlah nyawa Mikail!” Dan dicabutlah nyawa Mikail. Ingatlah dosa-dosamu, kesesatanmu, kelupaanmu, dan maksiat-maksiatmu. . . ! Allah bertanya lagi, “Siapakah yang masih tersisa, wahai malaikat pencabut nyawa?” “Semua telah mati kecuali Jibril dan hamba-Mu ini.” Maka Allah memerintahkan kepada malaikat pencabut nyawa, “ Cabutlah nyawa Jibril!” Dan dicabutlah nyawa Jibril. Kembali Allah bertanya, “Siapakah yang masih tersisa, wahai malaikat pencabut nyawa?” “Semua telah mati kecuali hamba-Mu ini.” Maka Allah memerintahkan, “Cabutlah nyawamu sendiri .” Malaikat pencabut nyawa pun mencabut nyawanya sendiri. Kemudian Allah menyerukan sesuatu. Dengarkanlah, wahai orang yang lemah, orang yang lalai, orang yang sesat, dan orang yang berbuat maksiat! Hendaklah masing-masing bersedia untuk mendengarkan hatinya yang merdeka. Merdeka dari segala hawa nafsu yang telah menguasainya selama bertahun-tahun. Inilah seruan Allah itu, “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” (al-Mu’min [40]: 16). Tidak seorangpun menjawab. Tidak ada seorang pun yang tersisa! Maka Allah menjawab pertanyaan-Nya tadi,” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan ” (al-Mu’min [40]: 16). Dimanakah para raja? Di manakah orang-orang yang perkasa? Di manakah para Kisra? Dalam sabda Nabi disebutkan bahwa Allah berfirman, “Pada hari ini, kekuasaan hanyalah milik Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan selama empat puluh .” Kira-kira, apa yang dimaksud dengan bilangan 40 dalam hadist tadi? Hari, Bulan, ataukah Tahun> waktu tidak lagi terhitung karena hari itu, waktu telah mati. “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” (al-Mu’min [40]: 16) adalah pertanyaan yang menggetarkan hati siapa pun. Goyah dan tunduklah semua makhluk kepada Allah Yan Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. Dengan penuh pasrah, lisan pun berucap, “Siapakah tuhan selain Engkau, ya Allah?” Sungguh, itulah guncangan yang seharusnya dapat menggetarkan hati dan segenap anggota tubuh yang lain. Saya yakin bahwa getaran itu akan dapat menghalau bala tentara kelalaian. Siapakah Engkau, Wahai Makhluk yang Serba Kekurangan? Kita telah tahu bagaimana awal kejadian alam ini dan bagaimana pula nanti ia akan berakhir. Kita juga tahu bahwa hanya Allah yang ada sebelum semuanya ada,. Begitu pula pada akhirnya nanti, hanya Allah yang ada setelah semuanya tidak ada. Tentu sekarang kita tahu apa arti sifat Maha Awal dan Maha Akhir yang dimiliki Allah. Allah berfirman: “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (Menyatakan kebesaran Allah) Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (Al-Hadid [57]: 2) Simaklah doa Nabi Berikut: “Ya Allah, Tuhan pencipta langit dan bumi, Rabb kami dan Tuhan segala sesuatu. Ya Allah, Engkau adalah Dzat Yang Maha Awal; tidak ada sesuatupun yang mendahului-Mu. Engkaulah Yang Maha Akhir, tidak ada sesuatu pun yang wujud setelah Engkau. Engkaulah yang Zhahir; tidak ada yang melebihi-Mu. Engkaulah yang Bathin, tidak ada yang lebih tersembunyi daripada Engkau.” Untaian kata-kata itu memanggil anda untuk menanamkan benih akidah di relung hati sehingga anda dapat memetik buah yang paling baik dari pohon keimanan. Ya, seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, tujuan dari membaca kisah-kisah nabi adalah menanam akidah dan menguatkannya. Bagaimana mungkin akidah anda tidak kokoh setelah mengetahui bahwa Allah adalah Dzat Maha Awal dan tidak ada sesuatu pun yang mendahului-Nya.; Maha Akhir dan tidak ada sesuatu apa pun yang wujud sesudah-Nya? Allah pencipta semesta langit dan bumi. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah adalah al-Mubdi’ ‘Yang membuat segala sesuatu bermula’ dan al-Mu’id ‘Yang Maha Menghidupkan kembali’. Allah berfirman: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah ”. (Al-‘Ankabut [29]: 19) ketika akal berpikir dan mencari tahu kadar kekuatan seseorang makhluk yang lemah dan serba kekurangan yang bernama manusia ini, akal menemukan bahwa manusia itu ‘bukan apa-apa’, tidak mampu bergerak sendiri karena dia hanya “digerakkan”. Meski demikian, akal dan kebebasan dianugerahkan agar manusia dapat memilih sendiri jalan hidupnya di dunia, agar dia bisa berbuat apa saja setelah tahu mana yang benar dan mana yang salah. Wahai manusia! Apa arti dirimu dibandingkan Raja? Di Manakah Akal Pikiranmu? Allah berfirman: “ Apakah mereka tercipta tanpa asal usul ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada pembendaharaan Tuhanmu, ataukah mereka yang berkuasa?” (ath-Thur [52]: 35-37). Ayat ini begitu menyentuh perasaan. Andai ia dapat berbicara, ia pasti akan bilang dangan lantang, “julianDimanakah akalmu, wahai manusia? Mengapa engkau mengabaikan Penciptamu? Mengapa hatimu seakan membeku?” Renungkanlah hal itu! Resapilah pertanyaan Allah, “Ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” (ath-Thur [52]: 35) dan, “ Ataukah mereka yang berkuasa?” (ath-Thur [52]: 37). Itulah tadi kata-kata yang kiranya dapat menyentuh anda, membuat anda meresapi betapa diri anda sangat lemah di hadapan Dzat yang Maha Kuat, membuat anda merasa rendah diri di hadapan Dzat yang Maha Perkasa, membuat anda merasa fakir di depan Dzat yang Maha kaya. Agar anda dapat merasakan makna-makna itu semua, ingatlah selalu, “hanya Allah yang telah dan selalu ada.” Awal Penciptaan (Bag. 3) Menghapus Segala Jenis Dosa Apa yang telah kami sampaikan sebelum ini hanyalah langkah awal untuk menyentuh perasaan, melembutkan hati dan memberikan peringatan bagi kita akan kelemahan kita sebagai manusia di hadapan Sang pencipta yang Agung. Adakah di antara sekalian yang memiliki pendapat lain? Para pemuda yang tidak mempunyai perhatian selain menuruti hawa nafsunya untuk menggandeng bersama gadis-gadis, para pemabuk, pecandu narkotika, dan sebagainya, sungguh sangat membutuhkan perhatian kita sehingga mereka mampu mengubah jalan hidup mereka. Kepada mereka, saya katakan dengan lantang, “Wahai para kekasih! Kalian sebenarnya dapat menghapus semua dosa yang telah kalian perbuat. Yang perlu kalian lakukan adalah mengisi hati kalian dengan cinta kepada Allah. Sungguh, demi Allah, cinta kepada-Nya adalah cahaya sekaligus api – cahaya yang dapat menerangi jalan seorang manusia sekaligus api yang bisa membakar setan dan dosa.” Marilah kita bersama-sama mencintai Allah agar hati kita dapat lapang dan bebas dari belenggu kemaksiatan. Dengan cinta kepada Allah, anda akan mendapatkan pertolongan-Nya meskipun anda getol berbuat maksiat. Ayolah! Ibnul Qayyim pernah berkata, “Pintu yang paling agung untuk menghadap Allah adalah merasa fakir dan rendah dihadapan-Nya. Beribadah dengan merasa fakir dan rendah adalah ibadah yang paling nikmat untuk menghadap Allah. Lihatlah bagaimana Nabi sendiri berdoa: “Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu. Dan keturunan dari umat-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku terhadapku, dan ketetapan-Mu adil kepada-Ku .” Apakah hati yang putus hubungan dengan Allah dapat mengatakan demikian? Demi Allah, ketika hati penuh dengan rasa cinta kepada-Nya, anda akan merasakan kefanaan, menolak egoisme, tegak dalam beribadah, dan merasakan sentuhan ruhani yang tulus. Anda pun akan dapat bertawakal dalam pengertian yang sebenarnya. Hati itu seperti bejana yang bening. Dan setiap bejana yang bening selalu menampakkan dengan jelas apa yang ada didalamnya. Gambaran yang penuh Makna Lihatlah bagaimana Rasulullah menggambarkan malaikat Jibril dalam peristiwa isra’ dan mi’raj, “Aku menyaksikan Jibril, pada saat isra’ dan mi’raj, bagai pakaian yang compang-camping karena ketakutannya kepada Allah.” Pakaian yang compang-camping adalah sehelai kain yang telah koyak di sana-sini. Lihatlah bagaimana Rasulullah menggambarkan malaikat Jibril ketika dilihatnya malaikat yang satu ini begitu tenang, tunduk, dan khusyu dalam beribadah. Padahal anda tahu, Jibril adalah malaikat yang sangat istimewa. Dialah yang mendapat gelar ar-Ruh al-Amin ‘Ruh/malaikat yang dapat dipercaya’. Apa yang dilakukan malaikat Jibril itu memperlihatkan kepada kita betapa agung posisi Allah baginya. Tidakkah kamu mampu meresapi makna yang terkandung dalam peristiwa ini? Dari sikap yang diperlihatkannya, kita dapat mengambil contoh bagaimana malaikat Jibril merasakan keagungan Allah. Dengan perasaan itu, Jibril tunduk dan merasa rendah diri di hadapan Tuhannya yang Maha Agung. Kita Tidak Diciptakan Kecuali untuk Beribadah Kita diciptakan Allah untuk beribadah kepada-Nya. Allah berfirman: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku .” (Adz-Dzariyat [51]: 56) Jadi, kita diciptakan untuk mengetahui Allah. Itulah rahasia wujud kita di dunia. Kita diciptakan Allah agar dapat mencintai-Nya. Jika seseorang menganggap bahwa manusia diciptakan sekadar untuk makan, minum, menikah, dan melahirkan, maka dia melakukan kesalahan yang besar. Allah memberikan kemuliaan kepada manusia berupa akal. Setelah diberi akal, akankah kita rela turun derajat seperti hewan? Jika demikian, apa bedanya manusia dan hewan? Hewan saja bertasbih seperti manusia. Ia juga makan, minum, melahirkan, dan mati. Allah berfirman: “Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.” (Al-Isra’ [17]: 44) Al-Jailani Memberikan Petunjuk Jalan Abdul Qadir al-Jailani bercerita, “Say telah memasuki pintu-pintu untuk menghadap Allah. Di setiap pintu yang aku masuki, kulihat banyakorang berbondong-bondong masuk kesana. Pintu shalat, misalnya, dimasuki oleh beribu-ribu orng. Begitu juga pintu puasa; beribu-ribu orang masuk kesana. Namun ketika aku masuk pintu rendh diri kepada Allah, ternyata pintu itu lengang. Akhirnya, aku pun masuk pintu tersebut dan kuajak manusia untuk masuk melaluinya.” Al-Jailani telah memasuki segala pintu menuju keridhaan Allah. Namun ketika dia menemukan semua pintu telah penuh, dia berpindah ke pintu kerendah dirian. Kira-kira, pintu manakah yang telah kita masuki? Ya Rabb, aku memohon kepada-Mu laksana orang miskin yang meminta. Aku meratap kepada-Mu laksana orang yang lemah yang meratap. Aku mengerang kepada-Mu laksana orang yang mengerang. Aku meminta kepada-Mu sebagai orang yang berlumur dosa memohon ampunan-Mu, sebagai orang yang miskin daya upaya, sebagai orang yang dirundung petaka. Ya Rabb, Engkau adalah Dzat yang Maha Kaya dan aku adalah hamab yang yang fakir. Engkau adalah Dzat yang Maha Perkasa dan aku adalah hamab yang yang hina. Ya Rabb, hamba-hamba-Mu selain aku sungguhlah banyak. Sedangkan aku tidak memiliki tuhan lain kecuali Engkau. Dipersembahkan Untuk Jiwa Yang Ambisius Yang pertama kali diciptakan oleh Allah – semoga kita dapat menyaksikannya di surga – adalah singgasana-Nya. Ketika serombongan kafilah datang menghadap Nabi dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah awal dari semua ini?” Nabi menjawab, “Allah telah ada sebelum selain-Nya ada dan singgasana-Nya ada di atas air .” Banyak orang yang rindu untuk melihat singgasana Allah. Berbahagialah orang yang mendapatkan kesempatan di awal. Kita semua tahu kisah Ukasyah yang suatu hari berda di hadapan Nabi bersama para sahabat. Saat itu, Rasulullah sedang berbicara dan menyampaikan nasihat kepada mereka, “Sungguh, ada orang-orang yang akan masuk surga tanpa dihisab.” Tiba-tiba Ukasyah meminta, “Wahai Rasulullah, sudikah engkau berdoa agar aku termasuk golongan mereka?” Rasulullah menjawab, “Semoga engkau termasuk golongan mereka, wahai Ukasyah.” Mendengar hal itu, salah seorang sahabat juga meminta kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, sudikah engkau berdoa agar aku juga termasuk golongan mereka?” Rasulullah menjawab, “Ukasyah telah mendahuluimu.” Oleh karena itu, jika anda sama-sama mendambakan kebaikan, maka berlomba-lombalah! Nabi juga bersabda: “Jika kalian meminta surga kepada Allah, maka mintalah al-Firdaus al-A’la ‘surga Firdaus yang paling tinggi’. Firdaus terletak di tengah-tengah surga dan merupakan surga yang paling tinggi. Dari Firdaus itulah sungai-sungai surga mengalir. Surga itu sendiri mempunyai atap berupa singgasana Allah.” Demikianlah jiwa-jiwa ambisius yang selalu menginginkan derajat paling tinggi. Benarlah seorang penyair yang bersenandung: Siapa yang tidak ingin naik mendaki gunung Niscaya dia akan hidup dalam lubang galian selamanya Sementara itu, jiwa-jiwa yang terbelenggu oleh makanan, minuman, dan hawa nafsu tidak akan pernah mendapatkan tempat di tengah jiwa-jiwa agung yang berharap untuk dapat bersanding dengan Rasulullahu di surga. Mereka Tidak Mengetahui Kebesaran Allah Nabi Muhammad bersabda: “Bila dibandingkan dengan langit kedua, langit pertama hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara. Bila di bandingkan dengan langit ketiga, langit kedua hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara. Bila di bandingkan dengan langit ke empat, langit ke tiga hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara. Bila di bandingkan dengan langit ke lima, langit ke empat hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara. Bila di bandingkan dengan langit ke enam, langit ke lima hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara, bila dibandingkan dengan langit ke tujuh, langit ke enam hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara. Bila di bandingkan dengan kursi, langit ke tujuh hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara. Bila di bandingkan dengan Singgasana Allah, kursi hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara. Bila di bandingkan dengan telapak tangan Allah, Singgasana hanyalah ibarat sebutir pasir di gurun sahara.” Kita tidak akan menakwil atau menyerupakan atau melukiskan. Kita hanya ingn menyampaikan bahwa, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya” (asy-Syura [42]: 11). Berpikirlah, wahai saudaraku terkasih, tentang hadist ini dengan baik. Rasakanlah keagungan dan kekuatan Allah ketika anda tegak berdiri di hadapan-Nya, niscaya langit dan bumi akan bersanding untuk anda. Catatlah Ilmu-Ku atas Segala Apa yang Dilakukan Makhluk-Ku! Dengang menggunakan ayat-ayat dan hadist-hadist tersebut, saya ingin mencoba mambangunkan anda dari tidur lelap yang telah menjelma menjadi opium. Anda membutuhkan penggerak tubuh yang kuat untuk dapat terbangun dari tidur nyenyak. Saya melihat bahwa yang dapat melakukannya hanyalah hati yang tersentuh oleh kekuasaan Tuhan. Mari kiota tanamkan sentuhan itu dalam hati kita! Hal kedua yang diciptakan Allah setelah singgasana-Nya adalah pena takdir. Rasulullah bersabda: “Allah telah mencatat takdir semua makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum langit dan bumi tercipta.” Kemudian Rasulullah menambahkan, “Dan singgasana-Nya berada di atas air .” Jadi, yang pertama kali diciptakan Allah adalah Singgasana, kemudian Pena Takdir. Nabi bersabda, “Allah menciptakan Pena dan memberinya perintah, “Catatlah!” Maka Pena pun mencatat semua yang terjadi sejak saat itu sampai hari kiamat nanti.” Hadist ini di riwayatklan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad. Dalam hadist lain disebutkan, “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada Pena, “Catatlah bahwa aku tahu semua makhluk-Ku sampai hari kiamat .” Pertanyaan yang Selalu Muncul Pasti muncul pertanyaan di benak kita ketika membaca hadist tentang Pena Allah yang telah mencatat segala hal sejak awal penciptaan hingga hari kiamat nanti.pertanyaan ini sangat terkenal, telah di lontarkan di masa lalu dan tampaknya akan selalu muncul di masa kini dan masa yang akan datang. “Manusia itu mempunyai kebebasan ataukah tidak? Jika Pena takdir telah menulis semua apa yang akan kita perbuat, mengapa kita masih melakukan aiktivitas? Kita beraktivitas dan lelah karenannya; mengapa pada akhirnya amal perbuatan kita akan juga diperhitungkan? Bukankah semua itu telah di tulis oleh Allah?” Pertanyaan-pertanyaan tadi adalah bias dari sebuah keraguan buta yang berasal dari kelihaian setan dalam menggoda manusia. Keraguan tadi hanya membawa anda menuju kehampaan akidah. Akibatnya, anda terdorong untuk masuk ke dalam perdebatan, diskusi, dan perbincangan kosong yang tidak berkesudahan. Andai saja hal itu bermanfaat! Tidak Akan Keluar Dari Mulut Mereka . . . Izinkan saya memberikan tiga catatan atas pertanyaan tadi: 1. Saya melihat suatu hal yang aneh, bahwa orang yang melontarkan pertanyaan tadi pada umumnya termasuk golongan orang yang sering berbuat maksiat, bukan orang yang taat. Apakah anda pernah menemukan orang taat yang melontarkan pertanyaan seperti tadi? Tentu tidak, karena orang yang taat kepada Allah, yang selalu mendekatkan diri kepada-nya, yang hatinya di penuhi cinta kepada-nya, tidak akan pernah menyibukkan diri dengan perdebatan kalam dan filsafat. Kadang-kadang, pertanyaan-pertanyaan tadi justru mendorong manusia untuk berbuat maksiat. Ia ibarat opium yang akan membuat sang pecandu menjadi tawanannya. Sedangkanorang-orang yang membawa cahaya petunjuk, yang memiliki hati suci dan ketaatan, justru menyibukkan diri dengan beraktivitas, bukan dengan berdebat dan bermalas-malasan. Pertanyaan-pertanyaan tadi sungguh tidak akan pernah keluar dari mulut orang yang taat. 2. sebagian orang menyanggah, “Bukankah hadist itu jelas menyamapaikan bahwa Allah telah memerintahkan kepada Pena Takdir untuk mencatat? Jadi bagaimana mungkin Allah menghisab kita padahal Allah juga yang telah “manakdirkan” kita untuk berbuat maksiat?” untuk menjelaskan poin ini, marilah kita perhatikan ilustrasi berikut: seorang ayah memberi uang sebesar Rp 10.000 kepada masing-masing ketiga anaknya. Ayah itu memerintahkan, “Gunakanlah uang itu semau kalian! Kalian memiliki kebebasan mutlak untuk membeli apa saja yang kalian mau.” Setelah ketiganya pergi, sang ayah mengambil buku dan mencatat bahwa anak pertama menginfakkan uangnya tadi untuk jihad fi sabilillah. Anak kedua yang kikir tidak menafkahkan serupiah pun dari uang miliknya. Sedangkan anak ketiga justru menggunakan uang tadi untuk melakukan perbuatan yang dimurkai Allah. Setelah kembali, ketiga anak tadi bercerita kepada ayah mereka tentang apa yang mereka lakukan masing-masing. Ternyata, mereka menceritakan perbuatan yang sama seperti apa yang telah dituliskan oleh sang ayah dalam bukunya. Subhanallah, sang ayah mengetahui dengan baik perbuatan anak-anaknya meski dia tidak memberikan pilihan kepada mereka tentang apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan. Sungguh, Allah adalah Dzat yang tidak dapat diperbandingkan dan diumpamakan dengan segala sesuatu. Dia adalah Tuhan yang menciptakan kita semua. Jadi, ketika Allah memerintahkan Pena Takdir untuk mencatat, maka hal itu semata-mata untuk mencatat ilmu Allah, bukan untuk mencatat paksaan. Kita telah diberi kebebasan untuk memilih, untuk mengerjakan sesuatu atau meninggalaknnya. Memang benar, semua itu telah “tertulis” di Lauh Mahfuzh. Namun, adakah orang yang tahu apa yang telah “tertulis” di sana? Kita berada di dunia amal dan usaha. Kita diberi kebebasan untuk memilih. Dan, di sana ada dua pintu: pintu Allah dan pintu setan. 3. sebagian orang merasa tidak puas dengan dua alasan tersebut dan masih mencari jawaban yang meyakinkan untuk menghilangkan keraguan. Karena itu, saya akan menyodorkan sebuah pertanyaan dan saya harap mereka dapat menjawabnya dengan cepat. Pertanyaannya, “Apakah Allah itu adil ataukah zhalim?” ternyata mereka benar-benar menjawab dengan cepat, “Allah adalah Dzat yang Maha Adil dan tidak zhalim.” Jawaban itu mengajarkan bahwa anda tidak perlu khawatir, ragu, dan tidak tenang jika anda tahu bahwa Allah itu Maha Adil dan Maha Memberi keadilan. Lalu, siapakah yang menganggap bahwa manusia itu hanya “Dijalankan” dan ”dipaksa” untuk mengerjaklan sesuatu? Siapa pun yang mengatakan demikian tentu telah berlaku seakan-akan dia menganggap Allah itu zhalim. Poin yang ingin saya sampaikan berkaitan dengan pemahaman hadist, “Lalu Allah memberi perintah kepada Pena, “Catatlah!” Maka Pena pun mencatat semua apa yang ada di alam wujud ini sampai hari kiamat”, adalah bahwa kita perlu selalu mengingat ungkapan berikut ini, “Maha Suci Engkau, ya Allah. Kami tidak akan memiliki ilmu kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.” Allah Maha Mengetahui apa pun yang tersembunyi di balik semua hati. Dia Maha mengetahui segala sesuatu. Tidakkah anda merasa dilihat oleh Allah? Tidakkah anda tahu bahwa segala gerak dan diam anda pun disaksikan oleh Allah? Mengapa anda justru dengan sengaja memandang sesuatu yang diharamkan oleh-Nya? Tidakkah anda merasa bahwa Allah Maha melihat? Dimanakah kesadaran anda ketika anda menyembunyikan perbuatan maksiat dari pandangan manusia dan justru tidak menghiraukan pandangan Allah? Apakah anda menganggap bahwa pandangan Allah adalah pandangan yang paling lemah? Allah berfirman: “Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada rahasia pembicaraan antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkah Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al-Mujadilah [58]: 7) Apa yang telah terjadi pada dirimu, wahai manusia? Lupakah anda bahwa anda mempunyai Rabb? Tidak ingatkah anda bahwa suatu saat nanti akan ada Hari Perhitungan?

Read More..

Minggu, Mei 23, 2010

16 Mei 2010


Tulisan lama yang tak kunjung terposting.,dan rasanya saya ingin ini menjadi bagian dari perjalanan saya,meski semua sudah berakhir..^^

Keep reading...

==

Ehm..,uda lama banget ni ga nulis..ga update sini..,

Apa kabar semua..? yang pasti baik-baik aja kan..:)

Kali ini cuma mu sharing aja ni.,

Kemarin tanggal 16 main ke Sarangan ni..

Seruu...:^^

Awalnya sih rencana cuma mu ke Tawangmangu, eh tak taunya rencana berubah.

Baru mu berangkat uda molor.,rencana jam 9 dari Solo, eh jadi jam 10 baru berangkat. Huft..

Biasa anak muda, Hehe.. Jam karet.,!

Oia ni nama-nama kami yang masuk dalam rombongan mulai dari saya sendiri ^^ ga usah disebutin namanya ya..hehe.. Yang lain diantaranya Mas Sarjono (ni ojek ku ni, hehe.. piss mas'e..:p), trus Mas Gigih boncengan ma Mbak Ii'(kakak'e Mas Sarjono),

Mas Agus ma Mbak Fitri, Mbak Novi ma temen'e (mas'e sapa saya ga kenal,hehe..), Mbak Ary ma temen'e (juga ga tau namanya..:p) dan yang terakhir Mas Ambon, eh salah, Mas Yulianto nama asline, tapi biasa dipanggil Ambon, ga tau apa artinya. Hehe .. Dia orang paling lucu diantara kami, bisa ketawa terus klu sama dia. Dan kebetulan juga Mas Ambon ini nyepeda sendiri, ga ada temen'e, kasian...:D

Hm...lagi menikmati perjalanan, eh dikejutin ma anak-anak lain yang pada balik dari atas. Mereka bilang ada Polisi Lalu Lintas lagi operasi, haduh..

Satu masalah, satu dari diantara kami ada spion yang lengkap. Yaitu Mas Ambon, emang uda diprediksi dari bawah tadi "Akan ada yang ganjil nanti, soale Aku sendiri nyepedane", dia bilang gitu. Haha.. Tak taune ya emang bener. Hm.. Mulai berpikir ni semua, gimana caranya ya bisa tetep jalan ke atas.

Tak lama di belakang kami ada rombongan juga anak-anak muda gitu, salah satu dari mereka tanya "Ada apa mas? Ada Polisi ya?" Kami serentak bilang "Iya mas." Terus dia bilang lagi " Haduh, tadi dibawah uda kena eh diatas ada juga."

Hm.. Kasian amat ya ntu orang. Akhir e dia mutusin buat ga ke atas dan turun aja dipinggir jalan daerah situ. Bersebelahan dengan kami yang juga memutuskan untuk turun dulu. Eh tau-tau ntu Mas Ambon uda deketin Mas'e yang tadi nanya2. Dan balik deketin kami dengan bawa spion yang dia pinjem dari mas'e itu, katane "Dapet pinjeman spion ni, tapi nti harus ada yang balikin ni spion turun, gimana?"

Akhir'e semua sepakat gitu aja, yoo...lanjutkan perjalanan. Setelah melewati ntu polisi salah 2 dari kami balik turun, Mas Ambon ma Mas Agus akhir e yang mutusin buat balikin spion ntu. Dan ga berapa lama mereka uda balik. Dan siap lanjutkan perjalanan ke tempat tujuan deh.

2 jam perjalanan kami semua nyampe di tempat pariwisata Grojogan Sewu, Tawangmangu.

Tapi dari teman-teman yang lain ada yang punya ide untuk melanjutkan perjalanan untuk naik lebih ke atas, hm.. Akhir'e jadi deh kita semua sepakat untuk menuju tempat wisata yang lain itu, Sarangan...!!!

Kita semua melanjutkan perjalanan menuju Sarangan setelah sempat mampir di mesjid dekat kawasan wisata Grojogan sewu, untuk menunaikan Sholat Dhuhur.

Setelah kira-kira 1 jam kita semua nyampe kawasan wisata Sarangan, sekitar jam 1 kita semua sudah dapet tempat yang enak untuk menggelar tikar untuk maem bareng. Hm... Yummy..

Ah, rasanya indah sekali, kita semua duduk dekat danau, dengan pemandangan yang begitu indahnya, bercanda ria. Hm.. Lama sekali tak merasakan suasana seperti ini, santai, keluar dari kebiasaan. Refresh!!

Seperti ini kira-kira background tempat kami berkumpul :
Bagus ya viewnya ^_^

Hm...saatnya nie makan siang, Mbak Ii' mulai sibuk nie nyiapin makan. Perasaan dia yang paling sibuk sendiri dalam rombongan perjalanan ini. Heehe.. Maklumlah dia yang paling dituakan disini (piss Mbak Ii'), dan yang punya acara tak pikir, :)

Sambil makan kita2 asik ngobrol sendiri2.

Lah yang satu ini asik2 foto2 ndiri, alias narsis, hehe..(piss mas'e), mungkin karena ga ada temen ngobrol kali ya? Kasian banget ik, :)

Ni dia penampakan nya : Ckckckck...



Hm.. Setelah berapa menit selesai makan siang, ngobrol kesini kesitu kesana kemari (kaya' apa aja sih?) akhir'e tergiur untuk ikut jepret2 ni ma temen2 yang lain oke deh kita cari view yang bagus dulu. Dan kita pilih tempat yang semacam dermaga kecil gitu, di belakang ada view bagus, ya semacam hutan kecil di tengah danau.

Dan ini beberapa dari jepretan kami :

Mas Ambon, Mas Agus ma Mas Gigih =>foto keluarga<= Mas Agus,Mbak Fitri, Mbak Ii', Mas Sarjono, Mas Ambon, Mas Gigih

"Lagi" Mas Sarjono,Mbak Ii', Mas Ambon, Mas Gigih
Dan ini potret terakhir yang mengagumkan .. Hehe... :)

Selesai deh sesi foto-foto, ga terasa uda 2 jam kami nikmati suasana yang sangat menyenagkan itu, bercanda penuh tawa, terasa ga ada beban, padahal dalam hati ini ada satu yang mengganjal, karena besok aku harus berpisah untuk beberapa waktu dengan orang yang terkasih, hiks.. T.T

==

Tulisan ini uda tersimpan di daftar entri saya sudah setahun yang lalu, setahun juga uda saya berpisah dengan orang pernah mengisi hari saya setahun yang lalu., Tapi biarlah ini menjadi kenangan yang indah buat saya..^^

Saya pikir segini dulu yah,.kapan - kapan disambung lagi dalam tulisan - tulisan yang berbeda., dan berbagi itu indah saya pikir., jadi jangan ragu buat ninggalin jejak (coment, kritik, saran)di lapak saya ini yaah..^^ oia mu ucapin makasi ni buat dek Imam.,bikin aku semangat nulis lagiii.,

makasi juga buat semua...:))

salam ..

Read More..

Senin, Maret 08, 2010

Iblis (Terpaksa) Bertamu Kepada Rasulullah SAW


Saudaraku, apakah saudara sudah mengenal dengan baik tentang IBLIS? Bagaimana dia menggoda manusia? Dengan kasih sayang-Nya Allah telah memaksa Iblis untuk memberikan jawaban jujur tentang dirinya kepada Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Berikut ini dialog Iblis dan Rasulullah dalam hadits dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas RA:

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”

Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”

Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang memaksamu?”

Seorang malaikat utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia, jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”


Orang Yang Dibenci Iblis


Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”

“Siapa selanjutnya?”

“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

“lalu siapa lagi?”

“Orang Aliim yang wara’ ”

“Lalu siapa lagi?”

"Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”

“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain.”

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang-orang yang sabar.”

” Selanjutnya apa?”

“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda kesyukurannya?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?”

“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Utsman bin Affan?”

“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Thalib ?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)


Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis


“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”

“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1 x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa ?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji ?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”

“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”

“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”

“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya, yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

“Sedekah yang diam-diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”

“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas?”

“Di bawah kuku manusia.”


Manusia Yang Menjadi Teman Iblis


Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”

“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”

“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan shalat jum’at”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”


Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas


Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”

Iblis segera menimpali:

"Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. “

“Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. “

“Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”


Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya


“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama, sebagian untuk menggangu anak-anak muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk menggangu wanta- wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah, tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”

Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.“

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”


Cara Iblis Menggoda


“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar- benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata- kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat, orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”


10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT


“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”

“10 macam”

“Apa saja?”

“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”

Allah berfirman :“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)

“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”

Allah berfirman : “Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).

“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.

Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”

Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.”

” Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!”

“Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.”

“Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.”

“Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119)

juga membaca,“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata:

“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk- mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu, dan aku tak berbohong.”

Saudaraku sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tersebut. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan. Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat terhindar dari tipu daya dan jebakan iblis.


Salam..


Sumber : http://uriplegowo.wordpress.com/category/sebuah-catatan-kerinduan-hambamu/

Read More..

Jumat, Maret 05, 2010

2 Februari 2010



Hari itu..
Rabu, 2 februari 2010. Hari yang dinanti. Bertemu dengan orang terkasih dari nun jauh sana..
Semua kewajibanku telah aku selesaikan, tinggal menunggu orang yang menggantikan posisi kerjaku.
Hari itu sungguh menyenangkan hati ini, rasanya seperti terbelai oleh angin sejuk setelah hujan turun. Tak lama seseorang yang menggantikan posisiku itu telah datang, kuucapkan salam untuk meninggalkan kewajiban yang telah kutunaikan saat itu. Kulangkahkan kaki keluar, dijalanan yang lama tak kulangkahkan kaki disana rasanya beda. Tapi dengan senang hati selangkah demi selangkah sampailah aku pada tempat aku menunggu bis yang akan mengantarkan aku ke tempat dimana aku janji untuk bertemu dengannya.
Ah..rasanya kok lama ya.,hm.. 10 menit, akhirnya datang juga, kulambaikan tangan tanda aku ikut naik bis itu. Hm..rasanya agak teduh daripada diluar tadi, roda-roda mulai memutarkan dirinya, akupun ikut berjalan menyusuri jalanan Slamet Riyadi.
Kembali teringat masa-masa saya selalu naik bis tiap pagi dan siang, perjalanan pergi dan pulang sekolah, hihi.. rasanya lama sekali tidak naik bis, padahal juga baru berapa bulan ya, 1 bulan mungkin.
Tak terasa sampailah ditempat yang dituju, apakah anda tahu dimana itu? Halte depan Rumah Sakit Slamet Riyadi,tempat yang tidak romantis sama sekali bukan? Hehe..tapi bukan itu masalahnya, yang penting kami bisa bertemu, tatap muka, meski cuma ngomong ga penting kesana-sini saya bisa liat dia, memastikan dia baik-baik saja dengan dirinya yang sekarang.
Dari seberang halte tempat saya turun dari bis, saya melihat di halte belum ada orang yang ingin saya temui, hm.. berarti saya terlalu awal ni, hehe..
Tapi tak apa, masa saya yang harus ditunggu terus, sekali-kali nunggu dunk,.pikir saya.
Segera saja saya menyeberang jalan, menuju halte, duduk di paling kanan, menhadap jalan yang tak pernah sepi itu, duduk bersama 2 orang, entah kemana tujuan mereka, yang satu perempuan, kelihatannya anak SMA jam 3'n baru pulang sekolah?
Hm..jadi ingat masa sekolah, layaknya saya dulu, waktu pulang sekolah ga cepet pulang malah keluyuran, eh tapi ga tau kalau yang ini, mungkin saja ada jam tambahan, atau memang jadwal pulang jam segitu, kelihatan mukanya terasa keletihan.
Pelajaran mungkin hitung2n semua jadi capek. Yang satu aku ingat seorang laki-laki, tapi saya tidak terlalu memperhatikan dia. Kupalingkan muka ke jalan, ramenya kota Solo sore itu, tak lama ponsel saya berdering, saya ambil ponsel dalam tas, saya buka :dari seseorang yang ingin kutemui: "dek aku udah dibelakang halte, di meja mie ayam"
Waduh..ternyata munculnya dari belakang? Hehe..
Langsung deh kebelakang halte, dan benar saja disana ada "dia", ah rasanya idem deh.. "Belum maem mesti? Maem mie dulu ya.." dia mulai percakapan dalam pertemuan itu, yah beneran juga, aku laper. Hehe...
Mulai deh percakapan yang mulai dalam, jauh kesana kemari, sambil ditemani semangkuk mie ayam. Di kawasan City Walk Slamet Riyadi, di bawah pohon dengan suasana sore itu sehangat mentari yang memang sedang menemani kebersamaan kami sore ini. Dan tidak tahu kenapa, sore itu tidak hujan, padahal hari-hari sebelumnya hujan terus2n, apa ini mungkin sudah menjadi ketetapan-Nya, rasanya semua udah diatur yang Di Atas sana, terima kasih ya Allah.
Waktu menunjukkan jam 4, kurasa sudah cukup pembicaraan disana, kuputuskan untuk pulang, kami sejenak mampir disebuah mushola untuk menunaikan sholat Ashar yang sudah terlambat saya bilang, maafkan aku ya Allah.
Tapi daripada tidak sama sekali, lebih baik terlambat. Hehe tetep ngeles aja ni. Saatnya menunggu bis yang akan mengantar saya pulang, dan tak tahu kenapa, bis ini lamaaa..banget tidak datang2, ah..lagi2..semua sudah diatur oleh-Nya :pikirku:.
Mungkin biar kami agak lama bersama? Hehe..pd sekali saya ini.
Yah karena besok dia harus menunaikan kewajiban dia sebagai manusia, mencari nafkah untuk masa depannya.
Balik lagi ke yang tadi, jam menunjukkan jam 5 kurang dikit :kata dia: soalnya jam di ponsel saya mati, hehe.. bis yang aku tunggu datang juga.
Akhirnya, pertemuan ini harus bener-bener berakhir, mungkin menunggu 3-4 bulan lagi, umtuk kami bisa berjumpa.
Ah, tak apa yang pasti aku sudah tahu dia baik-baik saja, dan rasanya dia mendapat lagi ilmu hidupnya, alhamdulillah..:-)
Hari itu kembali lagi kuukir dipikiran saya, agar tidak hilang ditelan waktu. Semoga tidak akan!
Disini saya hanya bisa terus berdoa. Semoga Alloh menjaga hubungan ini, jikapun saya tidak menjadi pilihannya kelak sayapun ikhlas, toh itu sudah menjadi ketetapan-Nya. Tapi yang pasti kita sama-sama menjaga semua ini, agar tak sia-sia kelak untuk masa depan kami.
Ya Allah selalu lindungi dia, beri dia kemudahan dalam urusan, terangi jalannya, bimbing dia agar selalu ada di jalan-Mu ya Allah, aku disini akan terus belajar untuk menjadi yang terbaik untuk-Mu ya Allah, agar dia tidak menyesal telah memilihku, karena cintaku padanya semata adalah karena cintaku pada-Mu ya Allah, lindungi hubungan ini agar tidak menyimpang jalan kami dari jalan-Mu ya Allah, jika memang kami berjodoh mudahkanlah kami menjadi satu ya Allah, karena semua tak akan terjadi tanpa campur tangan-Mu ya Allah..

Salam cinta dan kasih teruntuk dirimu yang ada dijauh sana (Bontang, Kalimantan Timur)


salam..

Read More..