Minggu, Oktober 10, 2010

Calon suamiku



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Dear calon suamiku…

Apa kabarnya imanmu hari ini? Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur karena dapat menatap kembali fananya hidup ini? Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai Calon Suamiku…

Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.

Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku.

Bagian terapuh diriku, namun aku tahu jawabannya.

Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya.

Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu, menemani harimu.

Calon suamiku…

Entah dimana dirimu sekarang.

Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku.

Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.

Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan.

Semoga sama halnya dengan dirimu.

Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang dapati.

Aku masih haus akan ilmu.

Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, suamiku.

Wahai calon suamiku…

Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat.

Namun nanti, setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh. Aku ini pencemburu berat.

Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela.

Aku harap begitu pula dirimu.

Pernah suatu ketika aku membaca sebuah kisah;

“Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri. Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu.

Aku sempat kecewa dan protes.

Betapa tidak adilnya ini.

Namun kemudian kaktus itu berbunga, sangat indah sekali.

Dan ulatpun tumbuh dan beruba menjadi kupu-kupu yang teramat cantik.

Itulah jalan Allah, indah pada waktunya.

Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.”

Aku yakin kaulah yang kubutuhkan, meski bukan seperti yang aku harapkan.

Calon suamiku yang di rahmati Allah…

Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita.

Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih.

Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita,

Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah SWT.

Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman.

Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.

Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku…

Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata.

Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Itulah yang kini kuhadapi.

Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Wassalamu’alaikum Warahamtullahi Wabarakatuh…

Read More..

Duhai calon pendampingku


Assalammu’alaikum Wr… Wb…


Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care…
Allah selalu bersama kita


Ukhtiku…

Masihkah menungguku…?


Hm… menunggu, menanti atau whatever-lah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?!

Menunggu…

Hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang ‘istimewa’

Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa

Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu

Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat

Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan-Nya,

melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu,

atau sekadar merenungi kembali hal yang telah terlewati

Eits, bukan berarti melamun sampai angong alias ngayal dengan pikiran kosong

Karena itu justru berbahaya, bisa mengundang makhluk dari ‘dunia lain’ masuk ke jiwa


Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu

Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih

Ngejomblo itu nikmat. ^o^


Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif

Mumpung waktu kita masih banyak luang

Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga

Jadi waktu kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak

Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak


Karenanya wahai bidadari dunia…

Maklumilah bila sampai saat ini aku belum datang

Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda

Tapi persoalan yang mendera bangsa ini kian banyak dan kian rumit

Begitu banyak anak tak berdosa yang harus menderita karena busung lapar, kurang gizi, lumpuh layuh hingga muntaber

Belum lagi satu per satu kasus korupsi tingkat tinggi yang membuktikan bahwa negeri ini ’sarang tikus’

Ditambah lagi bencana demi bencana yang melanda negeri ini

Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit

Namun seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah kemuliaan Memberi di saat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik

Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri


Ukhtiku…

Di mana pun engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah

Telah kulihat wajahmu dan aku mengerti, betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku di dalam hari-harimu
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu

Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang

Karena jalan ini masih panjang

Banyak hal yang menghadang

Hatiku pun melagu dalam nada angan

Seolah sedetik tiada tersisakan

Resah hati tak mampu kuhindarkan

Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan

Karang asaku tiada ‘kan terkikis dari panjang jalan perjuangan, hanya karena sebuah kegelisahan

Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan

Keputusan besar untuk datang kepadamu


Ukhtiku…

Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu

Percayalah pada-Nya, Yang Maha Pemberi Cinta,
bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir
Yakinlah…saat itu pasti ‘kan tiba

Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu

Karena kecantikan hati dan iman yang dicari

Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu
Karena aura keimananlah yang utama

Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga, merasuk dan menembus relung jiwa


Wahai perhiasan terindah…

Hidupmu jangan kau pertaruhkan, hanya karena kau lelah menunggu.

Apalagi hanya demi sebuah pernikahan.

Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik.

Seperti Kota Iraq yang dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil

Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup

Pasrahkan inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu

Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah di shalat malammu

Pulanglah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya

Jika memang kau tak sempat bertemu diriku,
sungguh…itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci
Dan kau terpilih menjadi Ainul Mardhiyah di jannah-Nya


Ukhtiku…
Skenario Allah adalah skenario terbaik

Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita

Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang,
merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya
Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita


Ukhtiku…

Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah ‘kan menjelang jua

Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan

Apa kabarkah kau disana?

Lelahkah kau menungguku berkelana?

Lelahkah menungguku kau disana?

Bisa bertahankah kau disana?

Tetap bertahanlah kau disana…

Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu

Bila waktu itu telah tiba,

kenakanlah mahkota itu,

kenakanlah gaun indah itu…

Masih banyak yang harus kucari, ‘tuk bahagiakan hidup kita nanti…


Ukhtiku…

Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir

Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera, kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang

Cinta membuat hati terasa terpotong-potong

Jika di sana ada bintang yang menghilang, mataku berpendar mencari bintang yang datang

Kalau memang kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang…


Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat

Dan mendo’akanmu agar kau selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik dari-Nya

Aku tak pernah berharap, kau ‘kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini

Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup

Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini

Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau ‘tuk dikagumi

Akulah orang yang ‘kan selalu mengagumi, mengawasi, menjaga dan mencintaimu


Ukhtiku…

Saat ini ku hanya bisa mengagumimu, hanya bisa merindukanmu

Dan tetaplah berharap, terus berharap

Berharap aku ‘kan segera datang

Jangan pernah berhenti berharap,

Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup


Bila kau jadi istriku kelak,
jangan pernah berhenti memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu

Tunjukkan padaku kau ‘kan selalu mencintaiku

Hanya engkau yang aku harap

Telah lama kuharap hadirmu di sini

Meski sulit, harus kudapatkan

Jika tidak kudapat di dunia… ‘kan kukejar sang Ainul Mardhiyah yang menanti di surga


Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat, aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu

Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku, pelarian perasaanku dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku

Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti…

Apa yang akan ku hadapi

Dan apa yang harus kucari dalam hidup

Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini, untuk dirimu yang selalu bijaksana

Aku goreskan syair sederhana ini, untuk dirimu yang selalu mempesona

Memahamiku dan mencintaiku apa adanya

Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku dan bagimu

Semoga…


Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu

Kau teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu

Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti

Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati

Begitu indah kau tercipta bagi Adam

Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa

Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak bisa aku miliki

Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak bisa aku miliki
Sumber:alfiyandi.wordpress.com

Read More..

Rabu, Oktober 06, 2010

Indahnya malam pertama


Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh


ini ada note yg ditag seorang teman, dibca ya..


=====

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...

Tuk merenungkan indahnya malam pertama

Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata

Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara

Hari itu...mempelai sangat dimanjakan

Mandipun...harus dimandikan

Seluruh badan Kita terbuka....

Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .

Tak Ada sedikitpun rasa malu...

Seluruh badan digosok Dan dibersihkan

Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan

Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...

Itulah sosok Kita....

Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,

Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih


Kain itu ....jarang orang memakainya..

Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan

Wewangian ditaburkan ke baju Kita...

Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan

Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita

Keranda pelaminan... langsung disiapkan

Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga

Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul

Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga

Serta rasa haru para handai taulan

Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir

Akad nikahnya bacaan talkin...

Berwalikan liang lahat..

Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan

Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... . . Tiba masa pengantin..

Menunggu Dan ditinggal sendirian...

Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan

Malam pertama bersama KEKASIH..

Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah

Di kamar bertilamkan tanah..

Dan ketika 7 langkah tlah pergi....

Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...

Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...

Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....

Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....

Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... ..

Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima

Kita sungkan sekali meneteskan air mata....

Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..

Atau melemparkan dirimu ke neraka..

Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...

Tapi....tapi .....sudah pantaskah sikap kita selama ini...

Untuk disebut sebagai ahli syurga

Baca jika anda ada masa /waktu untuk ALLAH.

Bacalah hingga habis.

Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi anugerah untuk

membaca terus hingga ke akhir.


ya ALLAH, bila saya membaca notes ini, saya pikir saya tidak ada waktu untuk

ini....

Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar bahwa pemikiran semacam inilah yang ....

Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini.


Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari Jum'at......

Mungkin malam JUM'AT?

Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?

Kita suka ALLAH pada masa kita sakit.....

Dan sudah pasti waktu ada kematian...


Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu

bekerja atau bermain?

Karena...

Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri

tanpa bergantung padaNYA.


Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka... ...

Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang

paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)


Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan

kepada kita.

DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.

ALLAH

Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku

IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.

TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.

Susah vs. Senang

Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?


Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar

kembali?

Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita bangga mem "forward"

kan email yang tak senonoh?

Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.

Solat adalah yang terbaik.... Tidak perlu bayaran , tetapi ganjaran lumayan.

Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAH

setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.


Tidakkah lucu bila seseorang berkata "AKU BERIMAN PADA ALLAH" TETAPI

SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also "believes" in ALLAH ).


Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan email lawak yang

akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali., tetapi bila anda

mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10 kali untuk

berkongsi?


Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai mengirim pesan ini anda

tidak akan mengirim kepada semua rekan anda karena memikirkan apa

tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti apakah mereka suka atau

tidak?.


Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau akan tanggapan orang

kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap anda.


Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini kepada semua rekan mereka

di rahmati ALLAH.


===

http://www.hame.co.nr/

Read More..

Kecantikan wanita ada pada kesederhanannya...


Bismillah..


Apa yang ada dalam pikiran kita atau orang lain ketika melihat entah di jalan atau dimanapun, berdiri tiga orang wanita.


Wanita yang pertama mengenakan pakaian dengan bahan dan motif yang indah, tak lupa di leher, telinga dan jemarinya menempel berbagai macam perhiasan. Rambutnya tergerai indah, hitam lurus dan seperti sering di Hair Spa.


Wanita kedua mengenakan jilbab dan kerudung yang juga terbuat dari motif yang indah dipandang mata. Teriknya sinar matahari membuatnya mengenakan kacamata hitam, perhiasan yang dikenakannya memang tak mencolok, hanya ada kalung, gelang dan sebuah cincin di jarinya dan cincin itu adalah tanda bahwa wanita tersebut telah menikah. Tas bahunya pun terbuat dari kulit asli dan penuh ukiran yang bagus.


Sedangkan wanita terakhir ditengah terik matahari, terlihat wajahnya penuh dengan keringat yang mengucur, matanya pun terlihat kering karena tersengat cahaya matahari. Dia mengenakan pakaian dengan bahan katun biasa tak bermotif, tas bahunya hanya terbuat dari kulit biasa yang sering dijual di pasar tradisional. Pandangannya tertunduk meski debu jalanan tak berhenti menempanya.


Dari tiga wanita tersebut, manakah yang akan lebih menarik perhatian para pengguna jalan yang melewatinya?


Secara logika, pastilah wanita pertama yang akan mendapat perhatian terbanyak, jika wanita itu telah berlalu dan tersisa dua wanita, maka perhatian terbanyak akan beralih pada wanita kedua, dan jika wanita kedua pun berlalu hingga tertinggalah wanita ketiga, mungkin tak akan ada yang mau meliriknya lagi.


Ukhti fillah, tapi tahukah kita jika diantara ketiga wanita tersebut siapa yang paling mulia di sisi Allah? Ya…wanita yang paling dilihat Allah dan mendapat kemuliaan disisiNya adalah wanita ketiga. Kenapa?


Secara lahir, kecantikan seorang wanita memang dilihat dari bentuk rupanya, dan secara batin kecantikan seorang wanita dilihat dari akhlaknya. Tapi kecantikan lahir dan batin seorang wanita terletak pada kesederhaannya. Sederhana dalam berpakaian dan menghias diri serta sederhana dalam bersikap sehingga tidak timbul sesuatu yang berlebih-lebihan. Sesunugguhnya Allah tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan, dan wanita yang paling mulia di sisi Allah adalah yang tidak sombong dengan kelebihan dirinya serta mampu menjaga apa yang sudah Allah karuniakan padanya. Wanita yang ketiga jika dilihat secara kasat mata memang tak kelihatan cantik, tapi itulah yang membuatnya terhindar dari fitnah dan terjaga dari hal-hal yang mampu melecehkan dan menjatuhkan kehormatannya sebagai wanita. Seorang pencuri tidak akan tergiur dengan kotak hitam penuh debu padahal di dalamnya tersimpan permata indah dan mahal, tetapi pencuri akan lebih tertarik dengan kota penuh ukiran indah padahal di dalamnya hanya emas imitasi. Begitupun dengan wanita, wanita yang sederhana namun kehormatannya akan lebih terjaga daripada wanita yang senang bersolek padahal dirinya rawan dengan kejahatan manusia.


Ukhti fillah, terkadang ada rasa miris dan tidak enak, kala kita berdekatan dengan artis atau wanita cantik di sekitar kita. kita sering tidak percaya diri dengan keadaan apa yang kita punya sehingga itu merendahkan apa yang telah Allah berikan pada kita.


“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” QS.Ali Imran 139


“Wahai anak Adam, sesungguhnya kami telah menganugerahkan kepada kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian yang indah sebagai perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian inilah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” QS.Al A’raf 26


Karena itu ukhti fillah, bukanlah pakaian dengan kain termahal dihiasi motif indah serta perhiasan yang menyilaukan mata bagi yang melihatnya dinamakan wanita cantik. Tapi wanita cantik adalah yang menyederhanakan diri ditambah dengan akhlak yang baik, sehingga aura keindahan itu akan terpancar dengan sendirinya. Dan hanya mata orang-orang berimanlah yang mampu menangkap keindahan itu.


Maka ukhti fillah, ketika kita tak punya pakaian indah dan perhiasan yang mahal, janganlah bersedih hati. Karena di mata Allah dan para penghuni langit, dengan jilbab yang kita kenakan meski sederhana, kitalah yang paling cantik. ^_^


Wallahualam bish shawab


http://penulishati.multiply.com/journal/item/249/Kecantikan_wanita_ada_pada_kesederhanannya...

Read More..