Kamis, Desember 31, 2009

Lowongan di Akhirat



Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !

Lowongan Disediakan Untuk 2 Posisi :
A. Penghuni Syurga
B. Penghuni Neraka

Uuntuk posisi A Disediakan Fasilitas dan Kompensasi sebagai berikut :

Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :
1. Nikmat kubur.
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.

Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (HR Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah ‘merasakan’ ridha Allah dan kesempatan merasakan ‘wajah’ Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Uuntuk Posisi B Dipastikan akan Menikmati Beragam Kesempatan Dibawah ini

Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega. Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng). Rasulullah saw bersabda, “Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan” (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat” M(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, “Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan” (Abu Daud, Ibn Hanbal).

Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.

Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :
1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan ‘hidup’ dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.
2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.

Syarat-Syarat Pelamar

- Tidak diperlukan ijazah
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
- Tidak perlu bawa harta
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.
Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.

Waktu Wawancara :

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.

Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.

Lokasi dan Lama Wawancara

Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya).

Pewawancara:

Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian

Wawancara Hanya Berisi 6 Pertanyaan :

1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?
4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?
6. Siapa saudaramu?
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.

Cara Melamar:

Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).

Benarkah Lowongan Ini ?

Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.
Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan” ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari)

Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.

Mau Melamar ke Posisi B ?
Mudah saja, hiduplah sesuka anda…abaikan aturan…maka posisi B sudah di jamin buat anda….??


By Nur_Qalbu Al-Faqqir

Read More..

Surah Al-Ikhlas



Surah Al-Ikhlas (Arab:الإخلاص, "Memurnikan Keesaan Allah") adalah surah ke-112 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah menegaskan keesaan Allah sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Kalimat inti dari surah ini, "Allahu ahad, Allahus shamad" (Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung), sering muncul dalam uang dinar emas pada zaman Kekhalifahan dahulu. Sehingga, kadang kala kalimat ini dianggap sebagai slogan negara Khilafah Islamiyah, bersama dengan dua kalimat Syahadat.

Asbabun Nuzul

Ada beberapa hadits yang menjelaskan Asbabun Nuzul surah ini yang mana seluruhnya mengacu pada inti yang sama yaitu jawaban atas permintaan penggambaran sifat-sifat Allah dimana Allah itu Esa (Al-Ikhlas [112]:1), segala sesuatu tergantung pada-Nya (Al-Ikhlas [112]:2), tidak beranak dan diperanakkan (Al-Ikhlas [112]:3), dan tidak ada yang setara dengan Dia (Al-Ikhlas [112]:4).

Dilihat dari peristiwa paling pertama, Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahwa sekelompok Bani Quraisy pernah meminta Nabi Muhammad untuk menjelaskan leluhur Allah dan kemudian turun surah ini. Riwayat lain bersumber dari Ubay bin Ka'ab dan Jarir bin Abdillah yang menyebutkan bahwa kaum Musyrikin berkata kepada Nabi Muhammad, "Jelaskan kepada kami sifat-sifat Tuhanmu." Kemudian turun surah ini untuk menjelaskan permintaan itu. Dalam hadits ini, hadits yang bersumber dari Jarir bin Abdullah dijadikan dalil bahwa surah ini Makkiyah. Selain itu dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair menyebutkan bahwa kaum Yahudi yang diantaranya Kab bin Ashraf dan Huyayy bin Akhtab datang menemui Nabi dan bertanya hal yang sama dengan hadits pertama, kemudian turun surah ini. Dalam hadits ini Sa'id bin Jubair menegaskan bahwa surah ini termasuk Madaniyah. Dan juga riwayat Qatadah menyebutkan Nabi Muhammad didatangi kaum Ahzab (Persekutuan antara kaum Bani Quraisy, Yahudi Madinah, Bani Ghatafan dari Thaif dan Munafiqin Madinah dan beberapa suku sekitar Makkah) yang juga menyanyakan gambaran Allah dan diikuti dengan turunnya surah ini.

Karena adanya berbagai sumber yang berbeda, status surah ini Makkiyah atau Madaniyah masih dipertanyakan dan seolah-olah sumber-sumbernya tampak kotradiksi satu-sama lain. Menurut Abul A'la Maududi, dari hadits-hadits yang meriwayatkannya, dilihat dari peristiwa yang paling awal terjadi, surah ini termasuk Makkiyah. Peristiwa yang pertama terjadi yaitu pada periode awal Islam di Mekkah yaitu ketika Bani Quraisy menanyakan leluhur Allah. Kemudian peristiwa berikutnya terjadi di Madinah dimana orang Nasrani atau orang Arab lain menanyakan gambaran Allah dan kemudian turun surah ini. Menurut Madudi, sumber-sumber yang berlainan tersebut menujukkan bahwa surah itu diturunkan berulang-ulang. Jika di suatu tempat ada Nabi Muhammad dan ada yang mengajukan pertanyaan yang sama dengan peristiwa sebelumnya, maka ayat atau surah yang sama akan diwahyukan kembali untuk menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, bukti bahwa surah ini Makkiyah adalah ketika Bilal bin Rabah disiksa majikannya Umayyah bin Khalaf setelah memeluk Islam. Saat disiksa ia menyeru, "Allahu Ahad, Allahu Ahad!!" (Allah Yang Maha Esa, Allah Yang Maha Esa!!). Peristiwa ini terjadi di Mekkah dalam periode awal Islam sehingga menunjukkan bahwa surah ini pernah diturunkan sebelumnya dan Bilal terinspirasi ayat surah ini.

Pendapat lain yaitu menurut as-Suyuthi. Menurutnya kata "al-Musyrikin" dalam hadits yang bersumber dari Ubay bin Ka'ab tertuju pada Musyrikin dari kaum Ahzab, sehingga mengindikasikan bahwa surah ini Madaniyyah sesuai dengan hadits Ibnu Abbas. Dan dengan begitu menurutnya tidak ada pertentangan antara dua hadits tersebut jika surah ini Madaniyah. Keterangan ini diperkuat juga oleh riwayat Abus Syaikh di dalam Kitab al-Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar datang menemui Nabi dan berkata, "Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu." Nabi tidak menjawab dan kemudian Jibril membawa wahyu surah ini untuk menjawab permintaan Yahudi Khaibar.

Keutamaan
Dalam kisah-kisah Islam

Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa pahala membaca sekali surah Al-Ikhlas sama dengan membaca sepertiga Al-Qur'an sehingga membaca 3 kali surah ini sama dengan mengkhatam Al-Qur'an. Kisah terkait hadits itu terekam dalam beberapa kisah. Seperti kisah ketika Nabi bertanya kepada sahabatnya untuk mengkhatam Al-Qur'an dalam semalam. Umar menganggap mustahil hal itu, namun begitu Ali menyanggupinya. Umar kemudian menganggap Ali belum mengerti maksud Nabi karena masih muda. Ali kemudian membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali dan Nabi Muhammad membetulkan itu. Dalam hadits-hadits terkait hal ini, keutamaan surah Al-Ikhlas sangat memiliki peran dalam Al-Qur'an sehingga sekali membacanya sama dengan membaca sepertiga Al-Qur'an.

Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surah Al-Ikhlas yaitu dimana 70.000 malaikat diutus kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal hingga meredupkan cahaya matahari. 70.000 malaikat itu diutus hanya karena ia sering membaca surah ini. Dan karena banyaknya malaikat yang diutus, Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasannya dimana kemudian malaikat Jibril datang memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.

Keutamaan lain

Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan Nabi Muhammad ketika melakukan Isra' ke langit, melihat Arsy di atas 360.000 sendi dimana jarak antar sendi 300.000 tahun perjalanan. Pada tiap sendi terdapat padang Sahara sebanyak 12.000 dan luas tiap satu padang sahara itu adalah dari timur ke barat. Pada setiap padang Sahara itu juga terdapat 80.000 malaikat dimana setiap malaikat membaca surah Al-Ikhlas dan setelah membaca itu mereka berdoa agar pahala mereka diberikan kepada orang yang membaca al-Ikhlas, laki-laki maupun perempuan.

Selain itu Nabi Muhammad juga pernah berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis pada sayap Jibril, Allahus Shamad (ayat 2) pada sayap Mikail, Lam Yalid Walam Yuulad (ayat 3) pada sayap Izrail, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada sayap Israfil. Dan yang membaca al-Ikhlas memperoleh pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an. Lalu berkaitan sahabat, Nabi pernah berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis pada dahi Abu Bakar, Allahus Shamad (ayat 2) pada dahi Umar, Lam Yalid Walam Yuulad (ayat 3) pada dahi Utsman, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada dahi Ali.

Sedangkan hadits lain menyebutkan bahwa ketika orang membaca al-Ikhlas ketika sakit hingga ia meninggal, ia tidak membusuk dalam kubur dan akan dibawa malaikat dengan sayapnya melintasi Siratul Mustaqim menuju surga.



Read More..

Jumat, Desember 18, 2009

Bengkoknya Wanita


“Menyebalkan sekali perempuan ini. Ditegur sedikit sudah mengeluh.Diberi nasihat lembut-lembut, berbicara baik-baik hehhh menyebalkan sekali. Tapi kalau dibiarkan malah menjadi-jadi! Pekerjaan kita pun jadi terganggu. Bekerja dengan semangat, tak lihat kanan-kiri lagi.”

“Eh apa yang kau keluhkan ini, Fuad? Siapa yang membuatmu kesal?”

“Staff aku si Lina tuh lho. Baru ditegur sedikit, sudah mutung. Hari ini sudah tidak datang kerja. Susah memang kalau begini. Pekerjaan atasan akan terganggu.”

“Barangkali aja dia ada apaa gitu. Kamu belum tahu alasan sebenarnya sudah ngambil kesimpulan gitu aja.”

“Halllaaagh….perempuan memang kayak gitu. Kan Nabi pun bersabda bahwa perempuan itu ibarat tulang rusuk yang bengkok? Karena itu perempuan suka bikin masalah. Kalau kita luruskan, nanti patah. Kalau dibiarkan terus malah makin bengkok. Hahhhh susah..susah.”

“Jangan berbicara seperti itu, Fuad. Maksud hadist tersebut bukan seperti itu.”

“Eh, kan hadist tersesbut sudah lumrah untuk diketahui? Apa yang tak benar, Naim?”

“Maksud aku begini. Menafsirkan hadist tersebut seolah-olah perempuan itu memang Allah ciptakan sebagai satu golongan yang “disadvantage” seperti yang kamu bilang barusan seolah-olah mengatakan Allah itu berat sebelah. Padahal Allah itu Maha Adil dan Dia ciptakan lelaki dan perempuan sama saja dari segi kemampuan mereka untuk meningkatkan iman dan menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Bengkok yang disebut di dalam hadist tersebut bukan bermakna mereka itu senantiasa cenderung melakukan perkara-perkara yang tidak baik.”

“Buktinya, ketika Rasulullah Saw datang membawa ajaran Islam, baginda menaikan taraf perempuan. Mereka sebelumnya dianggap “golongan tak berguna” kemudian dijadikan “sayap kiri” masyarakat. Beliau memberika tugas-tugas yang penting kepada para perempuan, terutama bila kau m lelaki pergi berperang. Sebagai sayap kiri, tentulah mereka berperanan menyeimbangkan sayap kanan.”

“Tapi memang para perempuan itu kuat merajuk. Jenuh kita melayani mereka.”

“Merajuk bukan hanya (bisa) dilakukan perempuan saja. Para lelaki pun jago merajuk.Mungkin cara merajuk atau cara ‘protes’ itu yang tak sama. Puncak merajuk sebab iman lemah, bukan sebab jenis kelamin. Lagipula, apa salahnya kalau kita tegur perempuan dengan berlemah lembutdan hikmah. Bukankah begitu tuntunan Islam? Kalau kita marah-marah sehingga mereka protes, bukan mereka yang salah, tetapi kitalah yang salah. Barangkali saja, waktu itu kita lebih ‘bengkok’ daripada mereka!”

“Ah kamu ini. Senang betul membela perempuan.”

“Aku bukannya niat membela siapa-siapa. Aku cuma ingin meluruskan pemahaman yang tidak betul terhadap hadist tersebut.”

“Aaaa apa maksud hadist tersebut sebetulnya?”

“Perempun yang diibaratkan seperti tulang rusuk yang bengkok itu bukan bermakna satu kekurangan, tapi sebenarnya adalah satu “penyempurnaan” .
Seperti halnya juga usus manusia yang berlipat-lipat dan berlingkaran itu bukanlah satu kekeliruan tetapi begitulah keadaan usus yang sempurna. Bengkoknya tulang rusuk itu karena ia bersifat `pelindung`. Ia melindungi organ-organ penting di dalam tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, hati dan limpa. Kalau tulang kakilah yang diletakkan di dada manusia, sudah tentu ia tidak dapat berperanan sebagaimana tulang rusuk yang bengkok itu.”

“Oh begitu. Jadi bila Nabi katakan yang perempuan itu seperti tulang rusuk yang bengkok, Beliau hanyalah hendak memperlihatkan perbedaan peranan mereka dibanding lelaki?”

“Begitulah. Selain itu, maksud `tulang rusuk yang bengkok` itu ialah sifat `rahmah`. Perempuan itu sifat alaminya penyayang. Perasaannya halus. Kerana adanya sifat-sifat itu, perempuan bisa bersabar menjaga dan mengurus anak-anaknya yang beragam karakter. Mereka juga sabar dan tekun melakukan kerja-kerja rumah yang mungkin bagi kita sangat membosankan. ”

“Begitu jugalah di dalam masyarakat, perempuan sangat sesuai menjadi guru, perawat, dan apa juga bidang yang sesuai dengan kemampuannya. Oleh itu jangan coba buang sifat “bengkok” ini dari perempuan dengan memberikan mereka tugas-tugas yang tidak sesuai. Kalau tulang rusuk sudah patah, organ-organ yang penting tadi tidak akan selamat.”

“Jadi peranan mereka sebenarnya penting. Bayangkanlah betapa besar peranan dan jasa ibu yang menjaga dan mengasuh kita dari kecil hinggalah besar.”

“Hmm, betul itu Naim.”

“Sebenarnya tak ada seorangpun yang `bengkok` mengikuti tafsiran yang kamu gunakan. Bengkok atau tidaknya seorang lelaki atau perempuan itu bergantung kepada iman dan akhlaknya. Lelaki kalau tidak berusaha untuk membuang sifat-sifat yang terkeji di dalam dirinya pun akan jadi bengkok juga, malah lebih bengkok dari perempuan yang berusaha memperbaiki dirinya.”

“Baru aku sadar, akulah yang bengkok. Senang marah-marah dan tidak sabar.”

“Memang tidak sepatutnya kita lihat orang lain itu lebih `bengkok` daripada kita. Sebaliknya kita patut sentiasa merasakan yang kitalah yang lebih `bengkok` daripada semua orang lain di muka bumi ini… “

*Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan Hari Akhirat, maka janganlah menyakiti tetangganya dan hendaklah dia menjaga wanita dengan sebaik-baiknya kerana sesungguhnya mereka diciptakan daripada tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas, jika kamu berusaha untuk membetulkannya kamu akan mematahkannya, jika kamu terus biarkan begitu ia akan terus bengkok. Oleh itu terimalah amanah supaya menjaga wanita-wanita dengan baik. (Hadis riwayat al-Bukhari no: 4890)

====


Diedit ulang dari www.iluvislam.com (editor: NuurZaffan)

Read More..