Jumat, Maret 05, 2010

2 Februari 2010



Hari itu..
Rabu, 2 februari 2010. Hari yang dinanti. Bertemu dengan orang terkasih dari nun jauh sana..
Semua kewajibanku telah aku selesaikan, tinggal menunggu orang yang menggantikan posisi kerjaku.
Hari itu sungguh menyenangkan hati ini, rasanya seperti terbelai oleh angin sejuk setelah hujan turun. Tak lama seseorang yang menggantikan posisiku itu telah datang, kuucapkan salam untuk meninggalkan kewajiban yang telah kutunaikan saat itu. Kulangkahkan kaki keluar, dijalanan yang lama tak kulangkahkan kaki disana rasanya beda. Tapi dengan senang hati selangkah demi selangkah sampailah aku pada tempat aku menunggu bis yang akan mengantarkan aku ke tempat dimana aku janji untuk bertemu dengannya.
Ah..rasanya kok lama ya.,hm.. 10 menit, akhirnya datang juga, kulambaikan tangan tanda aku ikut naik bis itu. Hm..rasanya agak teduh daripada diluar tadi, roda-roda mulai memutarkan dirinya, akupun ikut berjalan menyusuri jalanan Slamet Riyadi.
Kembali teringat masa-masa saya selalu naik bis tiap pagi dan siang, perjalanan pergi dan pulang sekolah, hihi.. rasanya lama sekali tidak naik bis, padahal juga baru berapa bulan ya, 1 bulan mungkin.
Tak terasa sampailah ditempat yang dituju, apakah anda tahu dimana itu? Halte depan Rumah Sakit Slamet Riyadi,tempat yang tidak romantis sama sekali bukan? Hehe..tapi bukan itu masalahnya, yang penting kami bisa bertemu, tatap muka, meski cuma ngomong ga penting kesana-sini saya bisa liat dia, memastikan dia baik-baik saja dengan dirinya yang sekarang.
Dari seberang halte tempat saya turun dari bis, saya melihat di halte belum ada orang yang ingin saya temui, hm.. berarti saya terlalu awal ni, hehe..
Tapi tak apa, masa saya yang harus ditunggu terus, sekali-kali nunggu dunk,.pikir saya.
Segera saja saya menyeberang jalan, menuju halte, duduk di paling kanan, menhadap jalan yang tak pernah sepi itu, duduk bersama 2 orang, entah kemana tujuan mereka, yang satu perempuan, kelihatannya anak SMA jam 3'n baru pulang sekolah?
Hm..jadi ingat masa sekolah, layaknya saya dulu, waktu pulang sekolah ga cepet pulang malah keluyuran, eh tapi ga tau kalau yang ini, mungkin saja ada jam tambahan, atau memang jadwal pulang jam segitu, kelihatan mukanya terasa keletihan.
Pelajaran mungkin hitung2n semua jadi capek. Yang satu aku ingat seorang laki-laki, tapi saya tidak terlalu memperhatikan dia. Kupalingkan muka ke jalan, ramenya kota Solo sore itu, tak lama ponsel saya berdering, saya ambil ponsel dalam tas, saya buka :dari seseorang yang ingin kutemui: "dek aku udah dibelakang halte, di meja mie ayam"
Waduh..ternyata munculnya dari belakang? Hehe..
Langsung deh kebelakang halte, dan benar saja disana ada "dia", ah rasanya idem deh.. "Belum maem mesti? Maem mie dulu ya.." dia mulai percakapan dalam pertemuan itu, yah beneran juga, aku laper. Hehe...
Mulai deh percakapan yang mulai dalam, jauh kesana kemari, sambil ditemani semangkuk mie ayam. Di kawasan City Walk Slamet Riyadi, di bawah pohon dengan suasana sore itu sehangat mentari yang memang sedang menemani kebersamaan kami sore ini. Dan tidak tahu kenapa, sore itu tidak hujan, padahal hari-hari sebelumnya hujan terus2n, apa ini mungkin sudah menjadi ketetapan-Nya, rasanya semua udah diatur yang Di Atas sana, terima kasih ya Allah.
Waktu menunjukkan jam 4, kurasa sudah cukup pembicaraan disana, kuputuskan untuk pulang, kami sejenak mampir disebuah mushola untuk menunaikan sholat Ashar yang sudah terlambat saya bilang, maafkan aku ya Allah.
Tapi daripada tidak sama sekali, lebih baik terlambat. Hehe tetep ngeles aja ni. Saatnya menunggu bis yang akan mengantar saya pulang, dan tak tahu kenapa, bis ini lamaaa..banget tidak datang2, ah..lagi2..semua sudah diatur oleh-Nya :pikirku:.
Mungkin biar kami agak lama bersama? Hehe..pd sekali saya ini.
Yah karena besok dia harus menunaikan kewajiban dia sebagai manusia, mencari nafkah untuk masa depannya.
Balik lagi ke yang tadi, jam menunjukkan jam 5 kurang dikit :kata dia: soalnya jam di ponsel saya mati, hehe.. bis yang aku tunggu datang juga.
Akhirnya, pertemuan ini harus bener-bener berakhir, mungkin menunggu 3-4 bulan lagi, umtuk kami bisa berjumpa.
Ah, tak apa yang pasti aku sudah tahu dia baik-baik saja, dan rasanya dia mendapat lagi ilmu hidupnya, alhamdulillah..:-)
Hari itu kembali lagi kuukir dipikiran saya, agar tidak hilang ditelan waktu. Semoga tidak akan!
Disini saya hanya bisa terus berdoa. Semoga Alloh menjaga hubungan ini, jikapun saya tidak menjadi pilihannya kelak sayapun ikhlas, toh itu sudah menjadi ketetapan-Nya. Tapi yang pasti kita sama-sama menjaga semua ini, agar tak sia-sia kelak untuk masa depan kami.
Ya Allah selalu lindungi dia, beri dia kemudahan dalam urusan, terangi jalannya, bimbing dia agar selalu ada di jalan-Mu ya Allah, aku disini akan terus belajar untuk menjadi yang terbaik untuk-Mu ya Allah, agar dia tidak menyesal telah memilihku, karena cintaku padanya semata adalah karena cintaku pada-Mu ya Allah, lindungi hubungan ini agar tidak menyimpang jalan kami dari jalan-Mu ya Allah, jika memang kami berjodoh mudahkanlah kami menjadi satu ya Allah, karena semua tak akan terjadi tanpa campur tangan-Mu ya Allah..

Salam cinta dan kasih teruntuk dirimu yang ada dijauh sana (Bontang, Kalimantan Timur)


salam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar