Senyum selain
sehat, juga ibadah, ya sering kita mendengar kata – kata tersebut, akan tetapi
sudahkan kita melakukannya dengan baik? Senyum itu bagi saya adalah sebuah hal
kecil yang memiliki power yang luar
biasa. Dari perlakuan kecil ini, bisa saja menggambarkan pemikiran kita, menggambarkan
kepribadian kita, menggambarkan perasaan hati kita. Senyum membuat kita
terlihat lebih ramah dan bahagia, meskipun ada hal pahit yang kita sembunyikan
sekalipun. Orang juga akan merasakan hal yang positif jika berada di dekat
kita, merasa dihargai, itu hal yang saya tangkap dari orang – orang di sekitar
saya.
Ada hal unik
akan saya ceritakan, selanjutnya agar bisa menjadikan istropeksi diri untuk
teman – teman semua. Waktu itu, saya baru belajar di tempat yang mana saya
sekarang banyak menghabiskan waktu, tempat dimana saya banyak bergelut dengan
berbagai macam data yang siap diketik, diedit, discan, diolah. Ada karya tulis,
laporan, proposal, undangan, makalah, skripsi bahkan tesis. Tyas comp tempat
itu dinamakan, salah satu ruko kecil di belakang Sriwedari, di kanan kiri ruko
yang saya tempati banyak sekali berjejer ruko persis yang saya gambarkan
sebelumnya.
Suatu hari ada
mbak-mbak seumuran 23 – 25 saya kira, datang ke kios saya, dia ingin mengedit
foto, awalnya saya bilang ga bisa, soalnya waktu itu saya baru belajar, belum
terlalu mahir untuk yang agak sulit-sulit (bayangan saya waktu itu yang mau
minta dikerjain sama mbaknya itu sulit). Saya bilang “Maaf mbak, saya ga bisa
i, coba di kios sebelah.” Karena dikios sebelah kanan kiri saya adalah
orang-orang lama yang uda mahir saya kira. Selanjutnya mbak-mbak tersebut minta
permisi dan tanya ke kios-kios yang saya maksud tadi. Akan tetapi, tidak berapa
lama dia balik lagi ke kios saya. Dia minta saya buat editin sebisa saya, saya
pikir ya kenapa ga dicoba, apalagi dia sebisa saya. Akhirnya saya coba deh, dan
olala..hasilnya ga mengecewakan. Mbaknya juga suka ternyata. Giliran pas mau
bayar, habisnya kalo ga salah 8000 rupiah, dan mbaknya memberi selembar lima
puluh ribuan ke saya, tapi saat saya ingin menyiapkan kembalian kepadanya,
mbaknya bilang “mbak, ga usah kembali, sisanya buat mbak aja.” Duh, saya
terkaget-kaget, ini kenapa mbaknya ko kembalian sebanyak ini ga mau terima.
Dengan sopan saya berusaha menolaknya, akan tetapi dia tetap ga mau. Di akhir
dia mau pamit dia bilang, “Ga usah mbak, itu buat mbak saja, saya tadi uda
jalan dari kios barat sampai timur, tapi saya merasa diterima dan dihargai
hanya di kios ini, makanya saya balik lagi, meskipun mbak sebelumnya tadi
bilang ga bisa. Di kios-kios lain, (orang-orangnya) bahkan melihat saya pun ga
mau, hanya bilang ga bisa gitu.”
Saya hanya bisa
tercengang mendengarnya, bagaimana tidak, hal sepele yang kita lakukan ternyata
terkadang menjadi hal yang berharga dan berarti bagi orang lain. Sekalipun
hanya senyum ramah yang kita tunjukkan kepada mereka. Bisa jadi itu merupakan
bagian dari penghargaan kita buat mereka. Saya jadi membayangkan, seandainya
saja orang-orang di dunia ini terbiasa tersenyum ramah terhadap orang – orang
sekitarnya, dunia ini pasti akan lebih indah. Bukan begitu teman-teman? If u smile the world
smile with u. Ice Tea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar