Senin, Maret 18, 2013

Senyum dan Ramah ...


Senyum selain sehat, juga ibadah, ya sering kita mendengar kata – kata tersebut, akan tetapi sudahkan kita melakukannya dengan baik? Senyum itu bagi saya adalah sebuah hal kecil yang  memiliki power yang luar biasa. Dari perlakuan kecil ini, bisa saja menggambarkan pemikiran kita, menggambarkan kepribadian kita, menggambarkan perasaan hati kita. Senyum membuat kita terlihat lebih ramah dan bahagia, meskipun ada hal pahit yang kita sembunyikan sekalipun. Orang juga akan merasakan hal yang positif jika berada di dekat kita, merasa dihargai, itu hal yang saya tangkap dari orang – orang di sekitar saya.

Ada hal unik akan saya ceritakan, selanjutnya agar bisa menjadikan istropeksi diri untuk teman – teman semua. Waktu itu, saya baru belajar di tempat yang mana saya sekarang banyak menghabiskan waktu, tempat dimana saya banyak bergelut dengan berbagai macam data yang siap diketik, diedit, discan, diolah. Ada karya tulis, laporan, proposal, undangan, makalah, skripsi bahkan tesis. Tyas comp tempat itu dinamakan, salah satu ruko kecil di belakang Sriwedari, di kanan kiri ruko yang saya tempati banyak sekali berjejer ruko persis yang saya gambarkan sebelumnya.

Suatu hari ada mbak-mbak seumuran 23 – 25 saya kira, datang ke kios saya, dia ingin mengedit foto, awalnya saya bilang ga bisa, soalnya waktu itu saya baru belajar, belum terlalu mahir untuk yang agak sulit-sulit (bayangan saya waktu itu yang mau minta dikerjain sama mbaknya itu sulit). Saya bilang “Maaf mbak, saya ga bisa i, coba di kios sebelah.” Karena dikios sebelah kanan kiri saya adalah orang-orang lama yang uda mahir saya kira. Selanjutnya mbak-mbak tersebut minta permisi dan tanya ke kios-kios yang saya maksud tadi. Akan tetapi, tidak berapa lama dia balik lagi ke kios saya. Dia minta saya buat editin sebisa saya, saya pikir ya kenapa ga dicoba, apalagi dia sebisa saya. Akhirnya saya coba deh, dan olala..hasilnya ga mengecewakan. Mbaknya juga suka ternyata. Giliran pas mau bayar, habisnya kalo ga salah 8000 rupiah, dan mbaknya memberi selembar lima puluh ribuan ke saya, tapi saat saya ingin menyiapkan kembalian kepadanya, mbaknya bilang “mbak, ga usah kembali, sisanya buat mbak aja.” Duh, saya terkaget-kaget, ini kenapa mbaknya ko kembalian sebanyak ini ga mau terima. Dengan sopan saya berusaha menolaknya, akan tetapi dia tetap ga mau. Di akhir dia mau pamit dia bilang, “Ga usah mbak, itu buat mbak saja, saya tadi uda jalan dari kios barat sampai timur, tapi saya merasa diterima dan dihargai hanya di kios ini, makanya saya balik lagi, meskipun mbak sebelumnya tadi bilang ga bisa. Di kios-kios lain, (orang-orangnya) bahkan melihat saya pun ga mau, hanya bilang ga bisa gitu.”

Saya hanya bisa tercengang mendengarnya, bagaimana tidak, hal sepele yang kita lakukan ternyata terkadang menjadi hal yang berharga dan berarti bagi orang lain. Sekalipun hanya senyum ramah yang kita tunjukkan kepada mereka. Bisa jadi itu merupakan bagian dari penghargaan kita buat mereka. Saya jadi membayangkan, seandainya saja orang-orang di dunia ini terbiasa tersenyum ramah terhadap orang – orang sekitarnya, dunia ini pasti akan lebih indah. Bukan begitu teman-teman? If u smile the world smile with u. Ice Tea


Tidak ada komentar:

Posting Komentar